Sharapova Bukan Atlet Pertama Tersangkut Meldonium

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 11:59 WIB
Dalam satu bulan ke belakang, beberapa atlet termasuk di antaranya seorang juara dunia juga dinyatakan positif menggunakan meldonium.
Maria Sharapova mengaku menggunakan meldonium karena alasan kesehatan. (Michael Dodge/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maria Sharapova, mantan petenis satu dunia, kini dibayang-bayangi hukuman larangan bertanding maksimal empat tahun karena gagal tes doping di turnamen Australia Terbuka.

Atlet Rusia itu pada konferensi pers Senin (7/3) di Los Angeles mengumumkan dirinya positif mengonsumsi meldonium, zat yang ia gunakan sejak 2006 silam karena alasan kesehatan. Sharapova mengonsumsi Mildronate, nama lain dari meldonium, karena hasil elektrokardiogram (EKG)-nya menyatakan ada "keabnormalan" dan juga "ada beberapa indikasi diabetes".
Oleh Badan Anti-Doping Dunia (Wada), meldonium dinyatakan sebagai zat terlarang sejak 1 Januari 2016, setelah melewati pengawasan selama satu tahun penuh.

Sharapova bukan atlet pertama yang dinyatakan gagal tes doping karena meldonium. Seperti dikabarkan The New York Times, beberapa atlet juga dinyatakan positif meldonkum setelah zat itu dimasukkan dalam daftar terlarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu di antaranya adalah Abeba Aregawi, seorang pelari Swedia yang memenangi lari nomor 1500 meter di Kejuaraan Dunia 2013. Selain itu, atlet seluncur es Ekaterina Bobrova juga mengumumkan bahwa ia positif meldonium pada Kejuaraan Eropa Seluncur Es 2016. Bobrova dan pasangannya, Dmitry Soloviev, mendapaatkan juara tiga.

Bobrova juga pemenang medali emas Olimpiade Musim Dingin 2014 dan juga juara Eropa 2013.

Atlet Rusia lain, yaitu Eduard Vorganov dari cabang bersepeda, pada bulan lalu juga dinyatakan positif. Sementara itu, dua kasus lainnya melibatkan dua atlet Ukraina di cabang biathlon yang berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin.

Meldonium sendiri sering digunakan di negara-negara Eropa Timur dan juga negara pecahan Uni Soviet sebagai obat bagi orang-orang yang terkena penyakit jantung.

Sejak 2015, Wada telah mengawasi penggunaan meldonium dan dampaknya kepada atlet. Pada September tahun lalu, Wada juga telah mengumumkan bahwa zat itu akan dinyatakan terlarang mulai 1 Januari 2016.

Pengumuman itu juga dirilis di situs resmi Wada, tiga bulan sebelum pelarangan resmi diberlakukan dan juga diumumkan oleh Badan Anti-Doping Rusia.
(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER