Banyak Wacana Kompetisi, Klub-klub Indonesia Bingung

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2016 16:31 WIB
Banyaknya wacana kompetisi di Indonesia membuat klub-klub bingung. Teranyar Tim Transisi bentukan Kemenpora akan menggelar Liga Indonesia Transisi (LIT).
Setelah ISC dan ISL, sekarang Tim Transisi Kemenpora yang berencana menggelar kompetisi. (ANTARA/R. Rekotomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyaknya wacana kompetisi sepak bola yang akan digelar sejumlah pihak di Indonesia membuat klub-klub menjadi bingung. Teranyar giliran Tim Transisi bentukan Kemenpora yang akan menggelar Liga Indonesia Transisi (LIT).

Sebelumnya PT Gelora Trisula Semesta (GTS) berencana menggelar kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) yang rencananya akan digelar April 2015. Selain itu PSSI juga berambisi kembali menggelar Liga Super Indonesia (ISL).

Kondisi tersebut membuat sejumlah klub bingung. Manajer PSS Sleman, Rumadi, mengatakan seluruh klub yang melakukan pertemuan dengan Tim Transisi terkait pengumuman LIT di Kantor Kemenpora, Jumat (11/3), semuanya bingung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bingung, sana-sini punya penawaran. Kami dari desa selalu menurut. Sekarang bingung yang resmi yang mana. Teman-teman klub di sini datang dengan kebingungan," ujar Rumadi.

"Harapan kami pemerintah dapat memberikan pencerahan bagi teman-teman klub. Saya pikir semua punya keinginan yang sama untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik."

Sekretaris Umum Persiwangi Banyuwangi, Ahmad Taufik, memiliki kebingungan tersendiri. Ahmad meminta penjelasan serta ketegasan dari Menpora Imam Nahrawi terkait kompetisi.

Ahmad mengaku diperlukan perubahan total untuk memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia. Jika Surat Keputusan (SK) pembekuan terhadap PSSI dicabut, Ahmad mengimbau agar diiringi dengan konsep tata kelola sepak bola yang jelas.

"Kami setuju dan mendukung langkah pemerintah sejauh itu jelas dan tegas. Kami sudah berkali-kali begini, kami capai dan putus asa. Ini perlu perombakan total. Siapa yang harus memulai? Yang punya kuasa tentunya pemerintah. Bapak-Bapak harus jelas dan tegas," ucap Ahmad.

Sementara itu CEO Persitara, S. Andika, yakin kompetisi yang benar adalah kompetisi yang ada di bawah pemerintah. Andika berharap semua pihak dapat memegang komitmen untuk tata kelola sepak bola yang lebih baik.

"Kalau pemerintah mengharapkan dukungan yang sama, harus ada simbiosis mutualisme," ujar Andika. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER