Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan petenis perempuan nomor satu dunia Maria Sharapova saat ini tengah menjalani sanksi absen dari tenis selama dua tahun karena terlibat skandal doping. Sanksi itu dijalani perempuan berusia itu sejak Juni silam.
Ketua Federasi Tenis Rusia Shamil Tarpishchev pada awal pekan ini mengatakan pihaknya berharap sanksi itu bisa segera dicabut, setidaknya pada awal bulan tahun depan.
"Segalanya akan diputuskan pada September. Memang mustahil untuk berkata dengan pasti (pencabutan hukuman Sharapova). Tapi saya pikir, ia akan bisa bermain kembali pada Januari tahun depan," kata Tarpishchev seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sharapova menjalani sanksi setelah dirinya tak lolos dalam tes doping yang digelar dalam kejuaraan Australia Terbuka pada Januari lalu silam.
Sementara itu pihak CAS menyatakan penundaan putusan terkait upaya banding Sharapova karena Federasi Tenis Internasional (ITF) membutuhkan lebih banyak waktu untuk melengkapi dan menanggapi pembuktian yang diajukan masing-masing pihak.
Zat meldonium digunakan Sharapova untuk mengatasi diabetes dan kekurangan magnesium selama sedekade terakhir. Namun, sejak Desember 2015, meldonium sudah dimasukkan ke dalam zat terlarang bagi atlet karena terbukti meningkatkan aliran darah dan memompa performa atletik seseorang.
(kid)