Denpasar, CNN Indonesia -- Juara Dunia Pencak Silat 2015 Awaluddin Nur berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan perhatian terhadap kesejahteraan atlet pencak silat.
Awaluddin lulus sebagai sarjana Fakultas Ilmu Keolahragaan dari Universitas Negeri Makassar pada 2011. Namun semenjak masuk Pelatnas pada 2012, Awaluddin tersebut masih menganggur.
"Harapan saya pencak silat lebih diperhatikan pemerintah, kebanyakan dari kami yang Juara Dunia dan SEA Games belum dapat pekerjaan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bonus yang kami dapat lumayan, tapi lama-lama habis. Kami butuh pekerjaan yang dapat menjamin kesejahteraan kami dalam jangka panjang," kata peraih medali perak di SEA Games 2013 dan 2015 tersebut.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto menegaskan Kemenpora kerap berupaya untuk memberi perhatian kepada para atlet berprestasi.
"Pegawai Kemenpora sebagian di antaranya mantan-mantan atlet dan wasit serta pelatih. Masih ingat satu-satunya wasit wanita di Olimpuade Rio? Itu staf saya di Deputi IV (Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora)."
"Hanya saja karena pemerintah sedang moratorium CPNS, ya untuk jadi PNS belum dapat. Maksimal untuk honorer saja. Tetapi untuk honorer kan kasihan jika diperuntukkan bagi mereka yang sarjana," ucap Gatot saat dihubungi secara terpisah oleh CNNIndonesia.com melalui pesan
Terlepas dari harapan tentang jaminan kesejahteraan, pesilat dari perguruan Tapak Suci tersebut tetap fokus untuk menyabet gelar juara dunia tahun ini.
"Medali emas itu harga mati, itu target saya tahun ini," ucap Awaluddin.
Awaluddin sendiri menilai persaingan untuk merebut juara tahun ini lebih sulit dari sebelumnya.
"Banyak muncul wajah-wajah baru, jadi butuh waktu untuk melihat kelemahan lawan. Lawan terberat masih Malaysia, Vietnam, dan Laos."
"Intinya bila saya berada dalam kondisi siap tanding, tentu tak akan takut menghadapi siapapun," ucapnya melanjutkan.
(ptr)