Pelatih Athletic Bilbao ini penah merasakan langsung metode kepelatihan Johan Cruyff di Barcelona. Pria yang kini berusia 53 tersebut bermain sebagai penyerang dan membela Barcelona kurun waktu 1988-1990.
Namun, Valverde bukanlah pemain yang menonjol kala itu karena Cruyff lebih memilih Gary Lineker, Julio Salinas, Aitor Begiristain, dan Michael Laudrup di lini depan.
Valverde baru menonjol saat dirinya memutuskan pindah ke Bilbao--klub yang kini dia arsiteki sejak 2013 silam, dan sebelumnya 2001-2005.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 2013, Valverde mampu membawa Bilbao menjadi salah satu kuda hitam paling berbahaya bagi Real Madrid dan Barcelona. Valverde mampu membawa Bilbao kembali ke Liga Champions setelah 16 tahun absen.
Dua tahun lalu, pada 2015, Valverde mengejutkan publik Camp Nou di ajang Piala Super Spanyol. Skor agregat 5-1 (4-0 pada leg pertama) atas Barcelona membuat Valverde diperhitungkan sebagai pelatih kawakan.
Persoalannya, meski pernah berada di Barcelona, Valverde diragukan bisa klop dengan filosofi dan gaya permainan Blaugrana yang berbeda jauh dengan Bilbao.
Bilbao di bawah Valverde adalah tim yang memanfaatkan pertahanan sebagai kekuatan menyerang. Formasi standar Bilbao di bawah rujukan Valverde adalah 4-3-2-1 di mana penyerang veteran Aritz Aduriz menjadi ujung tombak.
Bagi Valverde kekuatan di lapangan hijau adalah dengan menekan tim lawan sehingga bingung dan lelah, atau kehabisan stamina.
Namun, pola permainan seperti itu berbeda dengan Barcelona. Dan, Enrique menemukan kelemahan dari strategi Bilbao. Itu bisa ditunjukkan dari hasil statistik kedua tim sejak Barca takluk di final Super Spanyol 2015. Sejak saat itu, Barca hanya kalah sekali. Bahkan pada pertandingan terakhir, Barcelona mendominasi dan menang 3-0 di Camp Nou.
Berkaca pada hal tersebut, Valverde sepertinya hanya bakal jadi penghias mulut untuk bursa pengganti Enrique.
Selanjutnya asisten Luis Enrique, Juan Carlos Unzue...