ANALISIS

Waktunya Man Utd Bikin Malu Liverpool

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2021 07:06 WIB
Liverpool pantang memandang Manchester United dengan sebelah mata pada duel di Stadion Anfield, Minggu (17/1).
MU memiliki kepercayaan diri yang baik jelang lawan Liverpool. (AP Photo/Jon Super)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duel di Stadion Anfield pada Minggu (17/1) bisa jadi waktu yang tepat bagi Manchester United membuat malu Liverpool.

Banyak pihak menilai, klub yang bermarkas di Old Trafford itu belum punya amunisi yang cukup dalam menjungkalkan juara bertahan.

Bagaimanapun kondisi kedua tim jelang laga krusial akhir pekan ini di pekan ke-18 Liga Inggris, Liverpool tetap lebih diunggulkan atas Man Utd.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Performa pada sejumlah pertandingan terakhir di Premier League disebut tidak lantas jadi patokan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu dijagokan menang atas The Reds.

Man United masih labil, ditambah lagi mereka tidak bisa menang melawan big six di musim ini. Dengan begitu, nyaris tidak ada alasan bagi MU akan menang juga lawan Liverpool.

Makin parah lagi dengan banyak cerita sedih yang meremehkan MU di sepanjang musim ini hingga jelang duel melawan Liverpool.

Mulai dari pernah di papan bawah, Solskjaer yang dianggap lebih layak jadi guru olahraga, sampai dengan raja penalti.

Suporter Liverpool jadi salah satu yang mengejek pelatih kelahiran Norwegia itu cocok jadi guru pendidikan kesegaran jasmani ketimbang klub besar seperti MU.

Manchester United's Bruno Fernandes shoots and scores his sides 2nd goal from the penalty spot during the English Premier League soccer match between Manchester United and Aston Villa at Old Trafford in Manchester, England, Friday, Jan. 1, 2021. (Carl Recine/ Pool via AP)MU tidak terkalahkan dalam 11 laga terakhir di Liga Inggris. (AP/Carl Recine)

Terakhir, pelatih Liverpool Jurgen Klopp juga sempat memantik perang urat syaraf jelang laga ini, dengan menyebut Man United lebih banyak mendapatkan penalti di era Solskjaer.

Tudingan itu dilontarkan Klopp usai Liverpool kalah 0-1 dari Southampton. Menurut Klopp, penalti yang diberikan kepada Setan Merah lebih banyak ketimbang penalti Liverpool di era pelatih asal Jerman itu.

Usai serangan bertubi-tubi tersebut dan sejumlah cerita sedih pada musim ini, MU bisa bisa memiliki akhir yang indah jika Setan Merah menang atas Liverpool.

[Gambas:Video CNN]

Kompetisi memang belum berakhir, MU juga belum tentu juara, tapi kemenangan nanti akan jadi waktu yang tepat bagi The Red Devils mempermalukan Liverpool terkait tudingan-tudingan dari kubu klub asal Kota Pelabuhan itu.

Ketika Klopp memunculkan psywar tersebut, mantan pelatih Borussia Dortmund itu dalam momen yang tepat, karena Liverpool akan berduel dengan MU dalam laga krusial. Sayangnya, Solskjaer bukan Jose Mourinho yang tidak terpancing dengan provokasi tersebut.

GIF Banner Promo Testimoni

Meski sempat kalah 0-2 dari Man City di Piala Liga Inggris, MU bisa bangkit dengan menang 1-0 atas Burnley dan mendepak Liverpool dari puncak klasemen.

Pencapaian MU itu sedikit menyakitkan bagi Liverpool yang notabenenya juara bertahan dan kembali dijagokan sebagai kandidat juara musim ini. Sakit tersebut bisa makin parah dengan malu yang diberikan MU jika menang di Anfield.

MU underdog, tapi sebenarnya tetap punya potensi besar menjungkalkan Liverpool. Secara mental, Man Utd lebih percaya diri ketimbang tuan rumah.

Setan Merah datang ke Anfield dengan catatan tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan di Premier League, dengan 9 di antaranya meraih kemenangan. Sementara Liverpool, tidak menang dalam tiga pertandingan terakhir.

Karena itu, Jordan Henderson dan kawan-kawan tidak boleh memandang remeh MU dalam laga nanti. Naik turun performa MU di musim ini bisa membuat penampilan mereka di Anfield nanti sulit ditebak Jurgen Klopp.

Man Utd Bisa Kejutkan Liverpool

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER