TESTIMONI

Tangan Emas Fictor Roring

Fictor Roring | CNN Indonesia
Rabu, 14 Apr 2021 18:59 WIB
Saya merasakan berkah yang luar biasa selama menekuni olahraga basket karena banyak gelar yang diraih saat masih jadi pemain dan pelatih.
Fictor Roring meraih banyak kesuksesan semasa jadi pemain dan pelatih basket di Indonesia. (Arsip Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saya merasakan berkah yang luar biasa selama menekuni olahraga basket. Banyak gelar yang saya raih, baik semasa aktif sebagai pemain maupun saat memutuskan jadi pelatih.

Saya lahir dan tumbuh besar di Manado, Sulawesi Utara. Ayah saya seorang tentara dan bisa dibilang saya datang dari keluarga yang mencintai olahraga, meski hanya saya yang bisa berkarier di dunia olahraga profesional.

Semasa kanak-kanak saya diperkenalkan dengan banyak jenis olahraga. Tenis meja, bulutangkis, tenis, bela diri taekwondo, dan sepak bola, merupakan olahraga yang saya kenal ketika itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya main semua olahraga itu dari kecil. Biasanya kami bermain di halaman rumah karena kebetulan halaman rumah yang kami tempati saat itu lumayan besar.

Perkenalan saya dengan olahraga basket baru terjadi saat menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Waktu itu saya diajari main basket karena punya postur yang tinggi untuk anak-anak remaja seusia saya.

Dari sana bakat bermain basket saya semakin terasah. Saat menginjak bangku Sekolah Menengah Atas di SMA 7 Manado, saya mulai rutin bermain di kejuaraan antarsekolah.

Pada 1988 saya tampil di kejuaraan nasional yang berlangsung di Surabaya. Kami tampil mewakili Manado dan dari sana jalan saya untuk menjadi pemain basket profesional mulai terbuka.

Selesai Kejurnas, saya masuk daftar pemain yang dipilih Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) untuk memperkuat timnas basket junior. Saat itu umur saya masih 16 tahun.

Setelah panggilan itu, saya lantas memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Saya masih ingat betul momennya pada Desember 1988, tepat di hari saya berulang tahun yang ke-16.

Fictor RoringFictor Roring sudah memperkuat timnas basket Indonesia sejak berusia 16. (Foto: Arsip Pribadi)

Pindah ke Jakarta, saya kembali mengukir prestasi saat memperkuat tim sekolah saya SMA 3 Teladan Jakarta. Beberapa kejuaraan bergengsi bisa kami menangi, seperti yang saya capai bersama tim SMP dan SMA saya di Manado.

Saat usia 17 saya sudah masuk tim profesional, Pelita Jaya yang tampil di Kobatama. Di tahun ketiga membela Pelita Jaya, kami berhasil meraih gelar juara yang juga jadi gelar pertama saya sebagai pebasket profesional.

Setelah itu saya juga berhasil menjadi juara bersama Aspac dan Satria Muda. Total lima gelar juara saya raih semasa aktif sebagai pemain. Mungkin hanya sedikit pemain yang bisa melakukannya dengan tiga klub berbeda, atau malah cuma saya satu-satunya pebasket yang membuat pencapaian itu.

Satu yang pasti, semua gelar yang saya raih itu tidak didapat dengan mudah. Butuh perjuangan keras dan mental baja untuk meraihnya.

Saat juara kali pertama bersama Pelita Jaya, kami berhasil mengalahkan lawan tangguh Halim Kediri. Begitu pindah ke Aspac, ada saingan berat lain yaitu Panasia Indosyntec.

Fictor RoringFictor Roring berhasil jadi juara kompetisi basket di Indonesia bersama Pelita Jaya, Aspac, dan Satria Muda. (Arsip Pribadi)

Di Satria Muda, kami harus melakoni perjuangan yang tidak mudah untuk jadi yang terbaik karena masih ada Panasia dan juga mantan tim saya, Aspac. Bisa dibilang setiap masa punya lawan-lawan berat yang berbeda.

Selain bertemu lawan-lawan sulit di kompetisi, saya juga harus bertarung dengan cedera yang saya alami. Sejak 1995 saya makin akrab dengan cedera engkel dan pinggang.

Cedera engkel yang saya alami masih bisa diatasi, tetapi tidak dengan cedera pinggang. Kalau sedang kambuh, cedera pinggang ini membuat saya sampai tidak bisa bergerak. Bahkan untuk sekadar berjalan dari kamar ke toilet saja tidak bisa.

Pokoknya saya hanya bisa berbaring saja di tempat tidur. Kondisi itu bisa berlangsung 1-2 hari dan biasanya kambuh setelah menjalani latihan yang keras.

Saya mulai merasakan sakit di bagian pinggang ini saat membela Aspac. Saya juga pernah diantar bos Aspac Irawan 'Kim Hong' Haryono ke seorang dokter untuk mengetahui masalah cedera pinggang saya.

Hasilnya dokter menjatuhkan vonis saya tidak bisa main lagi. Namun, saya menolak untuk berhenti dan memilih untuk tetap berkarier. Baru enam tahun setelah vonis tersebut saya akhirnya memutuskan pensiun.

[Gambas:Video CNN]

Saya memilih untuk bertahan walau sudah akrab dengan cedera karena meyakini kisah saya sebagai pemain belum selesai. Tekad kuat untuk berprestasi berhasil mengalahkan rasa sakit yang saya rasakan.

Terbukti selama enam tahun itu saya masih bisa bertahan dan mengukir prestasi. Lima gelar juara di tiga klub berbeda jadi bukti kemauan kuat saya itu. Saya juara bukan cuma duduk manis atau cadangan mati, tetapi memberikan kontribusi besar untuk tim.

Saya baru memutuskan berhenti pada 2001 ketika usia saya masih lumayan muda, 29 tahun. Keputusan ini suatu hal yang berat karena saya sebenarnya masih berada di level atas.

Saya melakoni pertandingan terakhir saat memperkuat timnas di SEA Games 2001. Sebenarnya saya masih sangat bisa bersaing waktu itu.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Diskusi saya dengan istri terkait keputusan pensiun ini juga berjalan sengit. Istri masih ingin melihat saya main, dia juga ingin anak-anak bisa melihat ayahnya bertanding di lapangan basket.

Saya juga masih punya keinginan yang sama tetapi setelah dihitung-hitung dengan baik, akhirnya saya membulatkan keputusan untuk pensiun. Apalagi, di masa-masa terakhir karier saya sebagai pemain, saya ingat sekali rasa sakit di pinggang sudah lebih dominan daripada kenikmatan yang saya dapat dari bermain di lapangan.

Saya memutuskan untuk berhenti saja. Meski pensiun di usia yang tergolong muda, saya bisa meninggalkan arena basket dengan perasaan lega.

Saya memulai karier profesional di olahraga ini sejak usia 17. Lebih dari satu dekade saya bermain dan begitu banyak prestasi yang juga saya ukir di level klub maupun timnas sehingga tidak ada yang perlu disesali.

Mimpi Rebut Medali Emas SEA Games

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER