Tanda pagar #GerakanMuteNasional yang merupakan bentuk resistensi terhadap Valentino 'Jebret' Simanjuntak dianggap sekadar dinamika bagi Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Group yang membawahi Indosiar selaku penyiar resmi Piala Menpora 2021.
#GerakanMuteNasional menggema di media sosial Twitter pada Senin (12/4) dan Selasa (13/4) karena Valentino dianggap hiperbolis ketika menjadi komentator Piala Menpora. Kata-kata Valentino dianggap tidak mengedukasi.
Direktur Programming PT Surya Citra Media (SCM), Harsiwi Achmad, mengatakan polemik yang menimpa Valentino merupakan sebuah fenomena yang terjadi di belantika sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak mempunyai kasus dengan Valentino [Simanjuntak]. Apa yang dilakukan Valent di layar ketika menjadi live commentary di Piala Menpora memang atas persetujuan dan dorongan dari Indosiar," kata Harsiwi kepada CNN Indonesia, Rabu (14/4).
"Hal ini adalah strategi membuat tayangan Piala Menpora yang tanpa penonton agar lebih meriah dan seru dinikmati pemirsa di rumah dengan lebih luas, termasuk yang bukan penonton bola," Harsiwi menambahkan.
Dengan kata lain pola atau cara Valentino membawakan siaran pertandingan sudah disetujui pihak Indosiar. Bahkan hal ini dianggap sebagai strategi untuk menaikkan tayangan sepak bola.
"Strategi ini juga bersamaan dengan penambahan ambiance penonton lapangan di setiap pertandingan. Dengan demikian penonton bola di rumah tidak merasakan pertandingan bola itu sepi," Harsiwi menjelaskan.
Namun demikian, bukan berarti Valentino dan komentator yang dikontrak Indosiar bisa bebas tanpa batas saat berekspresi. Menurut Harsiwi tetap ada koridor atau batasan yang harus dijaga.
Ada empat hal yang jadi penekanan Harsiwi, yakni menciptakan aura positif terhadap pertandingan, tidak memihak salah satu klub, tidak menyinggung SARA, dan mendorong pemirsa menonton dari rumah untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Jika keempat aspek ini dijaga dan dijalankan dengan baik, Harsiwi menganggap Valentino tak melanggar. Dengan kata lain, tak ada alasan bagi Emtek atau Indosiar untuk memberi sanksi kepada Valentino.
"Bahwa dengan gaya tersebut ada yang suka dan tidak suka, tidak apa-apa. Itu hanyalah perbedaan selera. Yang terpenting tayangan bola ini harus positif dan bisa diterima oleh kalangan lebih luas," ucap Harsiwi.
(abd/nva)