WAWANCARA EKSKLUSIF

Sekjen PSSI Yunus Nusi: Blunder, Bumper, dan Jawab Keraguan

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 13:35 WIB
Sekjen PSSI Yunus Nusi menjawab soal diragukan, menjadi bumper PSSI, blunder, hingga naturalisasi Timnas Indonesia dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com.
Yunus Nusi bicara tugas berat menjadi Sekjen PSSI. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejak ditunjuk sebagai Sekjen PSSI, Yunus Nusi kerap mendapat kritikan pedas atas jabatan barunya selain Exco. Tapi, ia tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab seperti yang diamanahkan Ketua Umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bue dan disetujui Exco PSSI.

Yunus Nusi menjabat sebagai Plt Sekjen PSSI menggantikan Ratu Tisha Destria yang mundur pada 13 April 2020. Setelah lebih dari setahun ia baru ditetapkan sebagai Sekjen PSSI definitif pada 25 Mei lalu.

Sepak bola bukan hal baru buat Yunus Nusi yang merupakan Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur. Ia juga diketahui sebagai petinggi dari klub lawas, Persisam Samarinda, yang saat ini sudah berganti nama menjadi Bali United.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, kenapa seorang Yuns Nusi bisa melakukan blunder saat memberikan informasi kepada masyarakat serta menjadi bumper dari kebijakan kontroversi PSSI? Serta bagaimana seorang Sekjen PSSI mengurus proses naturalisasi pemain yang saat ini menjadi perdebatan tak kunjung selesai?

Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia.com bersama Sekjen PSSI Yunus Nusi:

Setelah setahun jadi Plt Sekjen akhirnya jadi Sekjen, bagaimana perasaannya?

Pertama pada saat jadi Plt di musim pandemi, kesekjenan tidak berjalan seperti bagaimana biasanya. Karena pandemi banyak program yang tidak bisa dilaksanakan, kecuali ada beberapa program; pelatihan pelatih, timnas bisa dijalankan dan kegiatan rutinitas lainnya.

Ini bukan persoalan senang atau tidak senang, ini tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang penghobi sepak bola. Tidak ada hal yang berat yang kita kerjakan di sini. Kalau pekerjaan itu kita anggap sebagai pengabdian, tidak ada yang berat. Jadi bukan suka dan senang. Ini sepak bola, bukan sedang nyanyi. Karena ini bagian dari pengabdian.

Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi dkk menerima kedatangan perwakilan Kedutaan Besar Korea Selatan di Kantor PSSI.Yunus Nusi (ketiga dari kiri) resmi dianggap menjadi Sekjen PSSI definitif pada Mei 2021. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)

Tidak ada yang begitu berat untuk dilaksanakan di sini, karena di sini juga ada hobi saya, sepak bola. Kemudian saya juga sudah terbiasa sejak dulu sebagai orang organisasi juga sibuk usaha, jadi tidak ada terlalu berat untuk dijalankan.

Sejak lama saya juga telah ada di posisi ini, sejak jadi Sekretaris Umum Taekwondo, bidang pertandingan PB PON, ketua Asprov. Hanya saja skalanya yang beda, berbeda cabang olahraga. Kalau jadi Sekjen PSSI, skalanya nasional dan hobi saya di sini, sepak bola jadi saya enjoy saja.

Siapa yang mengusulkan atau mendorong Anda menjadi Sekjen definitif?

Sesuai statuta yang punya kewenangan itu Ketua Umum PSSI. Bisa saja ketua umum yang punya kewenangan memutuskan, mengusulkan sesuai statuta kepada exco untuk menetapkan. Tentu ketua umum punya pemikiran dan alasan kuat sehingga kenapa saya ditetapkan sebagai sekjen. Coba tanyakan ke ketua umum.

Banner Euro 2020

Setelah jadi sekjen, posisi Exco dan Ketua Asprov sudah dilepas?

Dalam aturan atau statuta harus dilepas. Jadi sebagai Ketua PSSI Kalimantan Timur, Exco PSSI saya harus mengundurkan diri dan saya sudah mengundurkan diri untuk dua jabatan itu. Setelah ditetapkan sebagai Sekjen, saya mengundurkan diri.

Apa tugas paling berat menjadi seorang sekjen PSSI?

Apanya yang berat kalau kita punya 100 lebih karyawan yang memiliki keunggulan dan kapabilitas masing-masing sesuai pekerjaan yang ada di sini. Tinggal bagaimana kita mengatur mereka di sini jadi sepertinya tidak ada yang terlalu berat.

Tidak ada yang berat di kesekjenan itu kecuali waktu. Mulai pagi sampai malam saya mengurus administrasi, kepentingan Ketua Umum, menjadi regulator administratif Exco, members dan kepentingan-kepentingan LIB. Jadi tidak ada yang berat, waktu yang padat, sibuknya sangat beda jauh ketika mengurus klub, Asprov dan jadi Exco.

Sekarang harus stand by waktu mewakili Ketua Umum, mengatur administrasi kepentingan kawan-kawan di seluruh Indonesia. Hampir tiap hari mereka datang, telepon dan itu yang wajib kita layani.

Yang berat itu ketika ada tekanan dari pihak yang tidak begitu tahu persis tentang sepak bola. Di situ kita butuh kesabaran untuk menyampaikan, menjelaskan, karena tugas utama Sekjen PSSI melayani member baik administratif maupun konsultatif.

Siapa members? Asprov, Klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, Asosiasi dan atau organisasi yang terafiliasi seperti SSB dan akademi. Di samping mengatur kepentingan dan kegiatan Ketua Umum dan Exco, termasuk timnas pelatihan pelatih, wasit, dll.

Wakil Ketua PSSI Iwan Budianto, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri usai bertemu dengan Menpora Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Kamis (4/3).Sekjen PSSI Yunus Nusi (kiri) mengatakan butuh kesabaran menjadi Sekjen PSSI. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)

Saat diresmikan sebagai Sekjen PSSI, banyak pihak meragukan kapabilitas dan kemampuan Anda. Bagaimana Anda menjawab keraguan tersebut?

Itu hal biasa yang terjadi. Katakanlah ada 100 ribu yang tahu saya diangkat jadi Sekjen PSSI, 10 ribu di antaranya tidak suka. Itu biasalah, apalagi di dunia sepak bola, itu biasa.

Misalnya di beberapa klub ada pemain bagus. Dari 10 ribu suporternya, ada saja 500 yang tidak suka, padahal itu pemainnya bagus. Di federasi juga demikian, tidak ada sosok yang sempurna di sepak bola. Baik itu pemain, pelatih, pengurus apalagi Sekjen. Pasti mendapatkan tekanan, kritikan dan bagi saya hal biasa yang kita alami itu jadi pemicu kita supaya kita bekerja lebih baik lagi.

Jadi saya harus serius dan sungguh-sungguh menjalankan amanah ini dengan tidak lagi santai dan saya juga harus meyakinkan kawan-kawan saya di members, Asprov, klub. Terpenting saya bisa dan mampu melayani mereka karena kewajiban utama saya di situ. Sebanyak 87 member yang punya hak menilai saya, di samping Ketua Umum dan Exco. Kerja utama saya ada pada mereka ini. Saya melayani mereka, kalau mereka di luar sana tidak tahu apa yang saya kerjakan bukan jadi urusan mereka dan urusan saya.

Apakah benar peran Sekjen selalu jadi bumper kebijakan/keputusan kontroversial PSSI?

Sebenarnya tidak, tapi karena seorang Sekjen menjadi pengaman dan regulator administrasi maka semua tertuju di Sekjen. Ketika ada keputusan yang dibuat Ketua Umum dan Exco, Sekjen yang menjalankan, bahkan Sekjen yang menyampaikan ke publik.

Apakah bagus atau tidak menurut publik, Sekjen yang menyampaikan dan melakukan jawaban atau klarifikasi apabila itu menjadi pertanyaan dan apabila itu menjadi ketidakpuasan masyarakat luas.

Jadi benar bahwa sekjen berada pada posisi sentral di organisasi sehingga baik buruknya Sekjen yang sangat merasakan dan yang memiliki kepentingan untuk melakukan hal benar, mengambil risiko dan tanggung jawab. Itu menjadi tugas penting Sekjen untuk pasang badan dalam sebuah keputusan, kita harus eksekusi ke publik apapun risikonya.

Baca lanjutan artikel ini di halaman kedua...

Dari Suporter Biasa Hingga Jadi Sekjen PSSI

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER