Isu pembangunan stadion ini akhirnya muncul lagi saat Djarot Saiful Hidayat menjadi Gubernur DKI menggantikan Basuki Tjahaja Purnama yang tersangkut kasus penistaan agama. Djarot pun kembali melakukan seremoni peletakan batu pertama, sama seperti yang dilakukan Jokowi.
"Hari ini kami serahkan sertifikat [tanah] BMW kepada pak Gubernur [Djarot Saiful Hidayat]. Dulu, saat saya menjadi Gubernur [DKI Jakarta] ngurus sertifikat BMW menjadi stadion saja susah sekali," ujar Jokowi seusai seremoni pemberian sertifikat di Balai Kota DKI Jakarta.
Bedanya, saat itu status tanah sudah tak bersengketa. Tepatnya pada 20 Agustus 2017, Jokowi yang telah menjadi Presiden RI telah menyerahkan sertifikat tanah di Papanggo itu kepada Djarot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pucuk pimpinan Gubernur DKI Jakarta berganti, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno naik, belum ada pembangunan lanjutan.
Namun, Anies dan Sandiaga sejak masa kampanye berjanji akan menuntaskan pembangunan stadion yang disebut menyerupai Old Trafford, stadion milik klub papan atas Inggris, Manchester United.
Akhirnya, pada 14 Maret 2019, upaya DKI Jakarta punya stadion megah mendekati kenyataan. Mengulang tindakan Jokowi dan Djarot, seremoni pembukaan dilakukan. Bedanya, saat Jokowi dan Djarot ada prosesi peletakan baru pertama, sedangkan Anies melakukan tendangan pertama pembangunan stadion.
![]() |
Dalam sambutannya Anies mengatakan stadion ini akan diberi nama Jakarta International Stadium atau disingkat menjadi JIS. Nama BMW yang dicanangkan Jokowi, dilanjutkan Basuki dan Djarot, disingkirkan oleh mantan Menteri Pendidikan tersebut.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, tanggal 14 Maret 2019, kick off pembangunan Jakarta International Stadium dinyatakan dimulai," ucap Anies saat itu.
Kali ini, proses pembangunan benar-benar berlangsung. Jakarta Propertindo (Jakpro) yang adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ditunjuk menjadi kontraktor.
Jakpro lantas menunjuk PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, PT Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana lewat lelang.
Untuk pembangunan ini DKI Jakarta menganggarkan Rp4,4 triliun. Dana sebanyak itu dikeluarkan DKI dari dua sumber. Anggaran sebesar Rp 3,646 triliun diambil dari anggaran PEN: Rp 1,182 triliun pada 2020 dan Rp 2,454 triliun pada 2021. Sumber kedua dari APBD DKI Jakarta.
Stadion berkapasitas 82.000 tempat duduk yang berdiri di kawasan seluas 221.000 meter persegi ini akan memiliki atap buka-tutup otomatis dan memiliki sky viewing deck di ketinggian 70 meter. Untuk lapangan akan menggunakan rumput hybrid.
Untuk faktor penunjang, Stadion JIS akan memiliki lahan parkir yang mampu menampung 800 mobil dan 100 bus. Rencananya, setelah stadion rampung, juga akan dibangun perlintasan jalur kereta api, LRT, dan MRT, dan busway.
Pada Jumat (18/6) siang, Anies mengabarkan lewat media sosial Instagram miliknya, bahwa rangka atap Stadion JIS seberat 3.900 ton telah terpasang. Sebelumnya, yakni pada Rabu (16/6), Anies mengatakan stadion yang bakal digunakan jadi markas Persija Jakarta ini akan dibuka pada akhir tahun 2021.
"Proses pemasangan rangka atap [Stadion] JIS ditargetkan rampung pada 5 Juli 2021. Kemudian Desember 2021 Insya Allah akan dijadwalkan pertandingan perdana di JIS ketika seluruh pembangunannya rampung," tulis Anies di dalam akun @aniesbaswedan.
Walau terlambat, karena sebagian besar provinsi di Indonesia punya stadion yang diakui AFC hingga FIFA, di usia yang ke-494 tahun akhirnya DKI Jakarta punya stadion megah sendiri. Paradigma bangun stadion bagus saat jadi tuan PON, bisa jadi dipatahkan DKI Jakarta.
(abd/asa)