UEFA Sanksi Inggris Buntut Rusuh Final Euro 2020
Konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) menjatuhkan sanksi satu pertandingan tanpa penonton kepada Inggris buntut dari kerusuhan pada final Euro 2020 (2021) Juli lalu.
Namun larangan tersebut hanya berlaku di kompetisi Eropa, yakni untuk UEFA Nations League yang akan berlangsung mulai Juni 2022. Sanksi UEFA ini tak berlaku untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sanksi ini diberikan karena pendukung Inggris berbuat onar di Stadion Wembley. Dalam pertandingan menghadapi Italia itu suporter Inggris yang tidak memiliki tiket berkelahi dengan polisi dan petugas untuk memaksa masuk stadion.
Setelah melakukan penyelidikan selama tiga bulan, Komite Disiplin UEFA menganggap perilaku fan Inggris itu meresahkan. Selain menghukum satu pertandingan tanpa penonton, Inggris kemungkinan mendapat sanksi tambahan kedua.
Sanksi tersebut berupa menggelar laga tanpa penonton dengan masa percobaan yang berlaku selama dua tahun. UEFA menuliskan kurangnya ketertiban dan disiplin di dalam dan di sekitar stadion jadi alasan kuat.
Federasi sepak bola Inggris (FA) juga mendapat didenda sebesar 100 ribu euro untuk invasi penonton ke lapangan, pelemparan benda ke lapangan, dan gangguan dari suporter selama lagu kebangsaan negara lain dinyanyikan.
FA lantas menyikapi sanksi UEFA tersebut dengan nada kecewa. Kendati demikian FA mengakui hasil dari investigasi Komite Disiplin UEFA dan bersedia menjalani sanksi yang diberikan.
"Kami mengutuk perilaku buruk individu yang menyebabkan adegan memalukan di dalam dan sekitar Stadion Wembley di final Euro 2020, dan kami sangat menyesal bahwa beberapa dari mereka dapat memasuki stadion," tulis FA dalam rilisnya, Senin (18/10) waktu Inggris seperti dilansir dari Sky Sports.
"Kami bertekad hal ini tidak akan pernah terulang. Kami telah menugaskan tinjauan independen, yang dipimpin oleh Baroness Casey untuk melaporkan keadaan yang terlibat. Kami akan terus bekerja dengan otoritas terkait untuk mendukung upaya mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab dan meminta pertanggungjawaban mereka."
Imbas dari kejadian ini FA pun diragukan FIFA bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Karenanya muncul spekulasi Inggris akan menjadi tuan rumah bersama dengan Irlandia.
(abd/jal)