Menko Sofyan Bela Kinerja Menteri Bidang Ekonomi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 07:21 WIB
Menurut Menko Perekonomian Sofyan Djalil, tidak ada masalah dengan kinerja menteri ekonomi, namun kondisi perekonomian dunia memang sedang sulit.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil (tengah) didampingi Dirut PT. Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kiri), Menko Kemaritiman Indroyono Susilo (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai mengadakan pertemuan tertutup di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu (7/3). (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai bahwa tidak ada masalah dengan kinerja para menteri yang mengurusi perekonomian. Menurutnya yang buruk saat ini bukanlah kinerja menterinya, namun kondisi perekonomian memang tengah dalam masa sulit.

Hal itu diungkapkan Sofyan menyusul adanya kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan merombak kabinet khususnya yang mengurusi bidang perekonomian, karena dinilai kurang mampu menjalankan tugasnya.

"Saya tak mengatakan kinerja menterinya, saya mengatakan kinerja ekonomi memang sulit. Sulitnya kinerja ekonomi karena berbagai faktor internal dan eksternal," kata Sofyan di Jakarta, Senin (4/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi eksternal yang bisa mempengaruhi perekonomian menurutnya adalah kondisi komunitas dunia yang turun, ekonomi Uni Eropa yang belum pulih, serta pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang rendah. "Semua itu mempengaruhi daya beli ekspor kita," ujar Sofyan.

Soal perombakan kabinet menurutnya, Presiden Jokowi punya sistem evaluasi kinerja para menterinya. Begitu pula dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Kami bekerja dengan Presiden dan Wapres sudah enam bulan. Enam bulan itu sudah tahulah kinerja setiap orang. Jadi saya pikir Presiden sendiri yang berikan penilaian," kata dia.

Sofyan bergeming ketika ditanya siapa menteri yang berada dalam koordinasinya, yang kira-kira menjadi target perombakan. Menurutnya meski sebagai menteri koordinator, dirinya tidak mengevaluasi kinerja menteri bidang perekonomian.

Sofyan juga mengaku belum pernah dimintai masukan oleh Jokowi soal nama-nama menteri yang kinerjanya baik dan kurang baik. (Baca juga: Penerimaan Negara Anjlok, Tim Ekonomi Jokowi Dianggap Amatir)

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri ESDM Sudirman Said mengaku siap jika sewaktu-waktu harus diganti. Menurutnya hal tersebut merupakan resiko sebuah pekerjaan.

"Kalau bekerja tidak siap diganti itu, tidak usah kerja. Jadi yang namanya bekerja itu kan ada waktunya diangkat ada waktunya diganti, diberhentikan. Jadi saya serahkan ke Presiden, yang penting jalankan tugas dengan fokus saja," kata dia.
     
Sudirman menuturkan, selama ini Presiden Jokowi tidak pernah mengeluhkan sesuatu kepadanya, misalnya soal pengendalian harga minyak dan lain sebagainya. (Baca: Sutiyoso: Pertemuan di Rumah Saya Bahas Usul Reshuffle)

Soal perombakan kabinet disinggung langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurutnya Istana akan melakukan perombakan untuk memperbaiki kinerja kabinet. "Ya, tentu dalam waktu kedepan ini lah," kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta.

JK menjelaskan perombakan kabinet dirasa perlu mengingat dibutuhkannya kinerja yang mumpuni untuk mengintensifkan program kerja Jokowi-JK. Namun sayangnya, JK tak menjelaskan rinci sektor kementrian mana yang menjadi sasaran perombakan.

"Nanti, itu teknis," kata JK singkat. (Baca juga: Soal Reshuffle, Jokowi Disebut Sudah Punya Target Sendiri)
(sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER