Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golkar melakukan sejumlah pergantian atau 'bersih-bersih' pengurus fraksi di parlemen setelah tukar guling posisi Setya Novanto dengan Ade Komarudin. Sejumlah pengurus fraksi di bawah pimpinan Ade, digantikan dengan loyalis Setya.
Hal itu terungkap saat Ketua Badan Anggaran DPR, Ahmadi Noor Supit mengatakan dirinya digantikan dengan Kahar Muzakir. Supit menyatakan surat pergantian tersebut sudah dimasukan ke sekretariat DPR sekitar 12 hari yang lalu.
"Iya benar, (digantikan Kahar Muzakir). Sudah masuk suratnya ke DPR," kata Supit saat dikonfirmasi, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menunjuk Kahar menggantikan dirinya, Supit mengungkapkan Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo juga turut diganti. Ketua Komisi Hukum Aziz Syamsuddin, ditunjuk untuk menggantikan Bambang.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali ini menilai, pergantian ini mengandung muatan politis. Sebab, hal ini dimanfaatkan Setya untuk menempatkan loyalisnya saat diberikan kesempatan menggantikan Ade menjadi Ketua Fraksi, termasuk Kahar yang pasang badan di Mahkamah Kehormatan Dewan ketika kasus 'Papa Minta Saham' bergulir.
"Jelas ini kan politik, karena dia merasa diberi kesempatan untuk ganti Ade Komarudin, tentu dia menempatkan orang-orangnya, loyalis-loyalisnya dia," kata Supit
Pergantian ini menurut Supit sudah menimbulkan gejolak dan pro-kontra di internal fraksi. Meski demikian, Supit mengatakan surat pergantian harus dibahas dalam rapat pimpinan DPR dan dibacakan di paripurna Senin pekan depan (11/1) terlebih dahulu.
"Di internal partai juga gejolaknya luar biasa. Saya cuma bilang ke teman-teman di Fraksi, kita tunggu lah sampai Senin. Karena ini kan kita nggak tahu posisi partai ini belum ada pengakuan dari pemerintah," kata Supit.
Walaupun begitu, Supit yakin pergantian ini akan berjalan mulus karena Pimpinan DPR juga merupakan loyalis Setya. Sehingga, menurutnya Pimpinan DPR akan memproses surat tersebut.
"Karena Pimpinan DPR adalah kelompoknya Setya Novanto, bisa saja secara subjektif mereka memaksakan untuk itu dibacakan hari Senin itu," ucap Supit.
Supit mengaku saat ini gejolak di internal fraksi sedang coba diredamnya. Disebutnya, banyak dari internal fraksi tidak menerima kenyataan ini karena dinilai semalin merusak citra partai.
Sementara, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku baru mengetahui kabar dirinya digantikan Aziz. Bambang pun mengatakan saat ini Ketua Fraksi masih dijabat Ade hingga keluar surat resmi dari Partai Golkar.
"Setahu saya ketua fraksinya masih Ade Komarudin. Mekanisme pergantian pimpinan fraksi kan harus ada surat dari partai politik terkait ke pimpinan DPR," kata Bambang melalui pesan singkatnya.
Setelah itu, kata Bambang surat tersebut harus dibahas dalam rapat Pimpinan DPR dan Badan Musyawarah yang kemudian dibacakan di rapat paripurna. Bambang juga masih tidak percaya jika benar kabar pergantian itu benar terjadi.
Pasalnya, menurut Bambang, keanggotaan Fraksi Partai Golkar, mayoritas diisi oleh Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) sebagai pendiri partai.
"Masa sih? Kalaupun iya apa bisa? Anggota Fraksi Partai Golkar yang SOKSI ada 60-an lebih lho," ucap Bambang.
Namun, baik Bambang maupun Aziz mengaku tidak masalah jika benar terjadi pergantian kepengurusan di tubuh fraksi. Tetapi, bagi Supit hal itu disayangkan karena proses pergantian dilakukan atas dasar kedekatan personal.
(pit)