Jakarta, CNN Indonesia -- WhatsApp tengah mengembangkan aplikasinya untuk meningkatkan keamanan dengan teknik enkripsi sehingga menyulitkan peretas untuk masuk ke sistem aplikasi dan membaca pesan milik pengguna.
Enkripsi dari hulu hingga hilir ini merupakan pembaruan yang signifikan untuk meningkatkan privasi. Teknologi bernama TextSecure ini dikembangkan oleh pengembang peranti lunak sumber terbuka Open Whisper Systems.
Pendiri WhatsApp Jan Kaum, telah berkali-kali berbicara soal keamanan dan privasi pengguna jadi faktor penting layanan. Bahkan, ia mengklaim dengan sistem baru ini, WhatsApp sendiri tidak mampu membacanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri Open Whisper Systems, Moxie Marlinspike, mengatakan peran WhatsApp yang begitu besar dalam aktivitas berkirim pesan warga dunia. TextSecure menggunakan kunci enkripsi yang mengharuskan peretas membuka kunci setiap pesan yang dikirim jika ingin membobol sistem.
"Saya pikir ini adalah peningkatan sistem enkripsi terbesar dari hulu hingga hilir yang pernah ada," ujar Marlinspike, seperti dikutip dari The Guardian.
Untuk saat ini sistem enkripsi di WhatsApp baru hadir di aplikasi untuk Android yang telah diunduh sebanyak 500 juta kali. Di masa depan perusahaan bakal menyediakannya untuk sistem operasi iOS, Windows Phone, dan lainnya.
Pada November ini, WhatsApp juga merilis fitur baru yang memungkinkan pengguna lain mengetahui status pesan yang telah dibaca.
Ikon centang dua berwarna biru pada setiap pesan menandakan pesan tersebut telah dibaca oleh penerima.
Sementara itu, ikon centang satu abu-abu menandakan pesan telah terkirim ke server WhatsApp. Kemudian tanda centang dua berwarna abu-abu artinya pesan sukses dikirim ke ponsel penerima.