Bukan hanya menawarkan desain yang tipis, Oppo R5 juga termasuk salah satu ponsel pertama yang menggunakan prosesor octa-core (delapan inti) 64-bit yaitu Qualcomm MSM8939 Snapdragon 615. Prosesor ini terdiri atas quad-core (empat inti) 1.5 GHz Cortex-A53 dan quad-core (empat inti) 1.0 GHz Cortex-A53.
Dengan prosesor macam ini, sekadar berselancar internet atau memainkan game kelas berat atau tiga dimensi adalah pekerjaan mudah bagi Oppo R5. Prosesor ini dipadukan dengan RAM 2 GB dan prosesor grafis Adreno 405.
Kolaborasi peranti keras tersebut membuat performa Oppo R5 mendapat nilai 28806 di AnTuTu Benchmark v5.6, lalu nilai 17198 di Quadrant Standard, dan 8201 di 3DMark.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, ada catatan penting untuk ponsel ini. Pada panel belakang, tepatnya di bagian bawah kamera, terasa sekali mudah panas walau hanya melakukan browsing, membuka aplikasi kamera, atau saat mengisi daya baterai. Ketika CNN Indonesia memaksimalkan kinerja ponsel dengan aplikasi benchmark seperi AnTuTu, 3DMark, Quadrant Standard, maka panas yang dihasilkan lebih tinggi.
Oppo mengatakan bahwa ponsel ini telah menggunakan material yang cepat mengusir panas agar kembali ke suhu normal. Tetapi nyatanya, panas berlebih ini nampaknya harus jadi pekerjaan rumah besar bagi Oppo maupun Qualcomm untuk segera mengatasinya.
Memori internal yang diberikan pada Oppo R5 adalah 16 GB. Bagi konsumen yang suka menyimpan banyak data di ponsel, mungkin akan merasa kekurangan ruang penyimpanan data karena ponsel ini tidak menyediakan port memori eksternal.