Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Sony mulai membuka pemesanan kacamata pintarnya bernama SmartEyeglass sebelum dijual ke Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman pada 10 Maret mendatang.
SmartEyeglass merupakan alternatif dari produk Google Glass. Ia dibekali fitur realitas virtual (virtual reality) untuk memproyeksikan simbol, teks, dan gambar, tepat di mata pengguna. Syaratnya, kacamata ini harus terhubung dengan ponsel pintar.
Selain itu ada pula fitur GPS sebagai penunjuk jalan. Sony mengatakan produk ini akan dijual kepada segmen korporasi yang ingin mendorong pengembangan aplikasi realitas virtual untuk keperluan industri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
z
Sayangnya, Sony merancang kacamata ini dengan bingkai tebal yang mungkin akan mengganggu konsumen yang lebih sukan bingkai tebal. Harganya yang terbilang tinggi sepertinya juga akan menghambat, yaitu US$ 840 belum termasuk pajak.
Google selaku pelopor perangkat kacamata pintar memutuskan untuk menghentikan penjualan produknya efektif per 19 Januari 2015. Namun, perusahaan berkomitmen untuk meluncurkan kembali kacamata pintar ini sebagai produk yang siap dipakai konsumen, tetapi waktunya belum bisa dipastikan.
Selama ini, Google Glass dijual dalam program Explorer yang memberi kesempatan pada pengembangan aplikasi dan konsumen terpilih untuk membeli kacamata seharga US$ 1.500 tersebut. Program Explorer diluncurkan di Amerika Serikat pada 2013, lalu diperluas ke Inggris pada 2014.
Selanjutnya, Google berkata akan fokus pada pengembangan "versi masa depan kacamata pintar." Selama ini kacamata pintar dikembangkan oleh divisi tim penelitian Google X. Sekarang, kacamata pintar akan dikembangkan oleh unit usaha yang terpisah di bawah pimpinan Ivy Ross.
(adt/adt)