Jakarta, CNN Indonesia -- Potensi besar ekonomi di bidang teknologi dicium oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Daerah Gedebage di timur Bandung pun disiapkan Bandung Teknopolis agar perusahaan seperti Google, Facebook dan banyak lain berkumpul.
Kendati baru April diwacanakan dilakukan groundbreaking, namun Ridwan mengaku sudah ada beberapa perusahaan yang bersiap untuk menempati 'lembah silikon' ala Bandung ini.
"Sudah banyak yang antre mau
apply. Singapura sudah merapat, Amerika Serikat dan Timur Tengah sudah, sementara Jepang akhir bulan ini. Tunggu gong Pak Presiden (Jokowi)," kata Ridwan, di Istana Bogor. (Baca:
Bandung Bersiap jadi 'Silicon Valley' Indonesia)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamil mengatakan bahwa selama ini perusahaan teknologi yang berkantor di Indonesia lokasinya terpisah-pisah seperti saat ini. Dia ingin 'Silicon Valley di Bandung tersebut didesain dengan gaya yang futuristik.
Sebagai langkah awal, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan dan memastikan agar visi dan misi ini bisa dieksekusi dengan secepatnya. Para ahli di bidangnya pun diajak Kamil untuk bertukar pikiran. (Baca:
Di Sini Letak Silicon Valley ala Indonesia)
"Saya bawa Rektor ITB (Kadarsah Suryadi) bertemu Presiden Jokowi, karena nanti ITB yang akan melakukan risetnya. Di sana penting karena nanti riset ITB akan bertetangga dengan pebisnis di bidang teknologi," katanya.
Ridwan juga menambahkan, saat ini Bandung Teknopolis ini sudah disediakan lahan seluas 800 hektar untuk dibangun. Dana triliunan rupiah dibutuhkan untuk membangun, yang bisa didapatkan dari investor swasta. (Baca:
Begini Konsep Calon Tempat Google Cs Berkumpul di Bandung)
Ide ini sendiri, oleh Ridwan datang dari pertanyaan sederhana kenapa Google, Facebook dan perusahaan teknologi lainnya mempunyai kantor di Jakarta, namun posisinya masih tercerai berai. Karena tidak ada tempat berkumpul inilah, mengapa Bandung Teknopolis akhirnya digulirkan.
Pusat pengembangan teknologi bukan hal yang baru. Karena sejatinya Indonesia juga sudah punya Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) di Serpong.
"Ini berbeda dengan puspitek yang ada di serpong. Teknopolis ini akan seperti kota, ada kafe, ruang kantor, pusat perbelanjaan," jelasnya.
Ridwan juga menambahkan, saat ini Bandung Teknopolis ini sudah disediakan lahan seluas 800 hektar untuk dibangun. Dana triliunan rupiah dibutuhkan untuk membangun, yang bisa didapatkan dari investor swasta.
Dia yakin, warga Gedebage akan menerima kehadiran kawasan Bandung Teknopolis ini, karena diprediksi akan meningkatkan harga properti di sana.
(tyo/eno)