Ternyata Petinggi Twitter Jarang Nge-tweet

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Apr 2015 10:04 WIB
Berjualan produk, namun jarang menggunakan produknya. Itulah yang terjadi pada petinggi Twitter yang jarang menggunakan Twitter untuk nge-tweet.
CEO Twitter Dick Costolo, ketika berkunjung ke Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 26 Maret 2015 (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para petinggi di Twitter ternyata banyak yang tidak menggunakan layanan yang dimilikinya tersebut. Pun ada beberapa yang menggunakan Twitter, tak semuanya juga termasuk aktif nge-tweet.

Berdasarkan analisis dari pengembang situs web asal Wellington, New Zealand, Si Dawson, sejak mereka mendaftarkan diri di Twitter, eksekutif perusahaan itu biasanya belum tentu berkicau dalam satu hari. Malah, ada pula yang tidak berkicau dalam satu bulan.

Dawson yang memiliki akun Twitter sejak 2008 silam merasa penasaran lalu bertanya-tanya, "Bagaimana mereka bisa mengerti bisnis mereka sendiri jika tak pernah menggunakan produknya?"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai analisis Dawson, terungkap bahwa sang CEO Dick Costolo berkicau setidaknya tiga hari dalam sehari. Kemudian Kevin Weil yang menjabat sebagai Vice President of Product nge-tweet rata-rata lima kali tiap harinya. Demikian yang dikutip dari The Guardian.

Sementara Adam Messinger sebagai Chief Technology Officer (CTO), Gabriel Stricker selaku Chief Communications Officer, serta Alex Roetter yang menjabat sebagai SVP of Engineering ketahuan sangat jarang berkicau di akun Twitter-nya, dengan hasil kalkulasi nol tweet per hari.

Kendati begitu, statistik terakhir yang diungkapkan oleh perusahaan ada sekitar 40 persen pengguna aktif Twitter, mereka adalah para pengguna yang log-in minimal sekali dalam sebulan namun tidak mempublikasikan tweet apapun, melainkan menggunakannya untuk membaca konten dari akun-akun lain.

Costolo pada akhir Maret kemarin bertandang ke Indonesia. Ia sempat mengungkapkan jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai 50 juta orang dan ia yakin angka itu akan terus bertambah di masa depan.

Ia mengklaim Twitter juga memberikan banyak keuntungan kepada konsumen di Indonesia karena menghubungkan banyak orang sampai menjadi wadah untuk membicarakan hal yang sedang terjadi.

Selain pengguna di segmen konsumen, Costolo hendak menjadikan Twitter sebagai layanan yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dan segmen korporasi.

(tyo/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER