Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan aplikasi pesan taksi atau kendaraan panggilan GrabTaxi Holdings mengumumkan meraih pendanaan babak baru sebesar US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun yang salah satunya berasal dari badan usaha milik negara China bidang investasi, China Investment Corporation, Rabu (19/8).
Pendanaan ini disebut GrabTaxi sebagai pendanaan terbesar yang pernah diungkap oleh perusahaan digital di Asia Tenggara. Dalam sebuah pernyataan, GrabTaxi mengatakan bakal memanfaatkan dana itu untuk memperkuat teknologi dan memperluas bisnis kendaraan panggilan.
Investor lain yang berpartisipasi dalam pendanaan kali ini adalah Didi Kuardi yang memberi layanan mobil panggilan asal China dan perusahaan investasi Coatue Management asal Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini bersaing dengan sejumlah layanan serupa, seperti Uber, lalu Easy Taxi milik Rocket Internet, sampai Go-Jek yang asli Indonesia.
GrabTaxi sejauh ini menyediakan layanan pemanggilan taksi, pemanggilan mobil pribadi seperti Uber, dan pemanggilan ojek motor.
Sejumlah perusahaan sebelumnya telah berivenstasi di GrabTaxi, termasuk SoftBank asal Jepang dan badan usaha milik negara Singapura, Temasek Holdings.
Sejauh ini GrabTaxi telah meraih pendanaan sebesar US$ 700 juta sejak diluncurkan pada 2012. Perusahaan ini didirkan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling.
(adt/eno)