Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai pemesanan mobil panggilan lewat aplikasi Uber secara global diprediksi naik tiga kali lipat pada tahun ini senilai US$ 10,84 miliar atau sekitar Rp 151,4 triliun, menurut dokumen presentasi yang dibuat kepada calon investor dan telah dilihat Reuters.
Angka pemesanan mobil lewat Uber secara global akan meningkat jadi US$ 26,12 miliar atau sekitar Rp 365 triliun pada tahun berikutnya.
Berdasarkan angka tersebut, pendapatan Uber di tahun 2015 akan berada di angka US$ 2 miliar, menurut perhitungan Reuters berdasarkan 20 persen keuntungan yang dikutip Uber dari setiap transaksi perjalanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi Uber belum meraih untung lantaran masih dalam tahap investasi untuk menjaring banyak pengemudi bergabung menjadi mitra dan memberikan promosi atau diskon kepada penumpang.
Baca juga:
Uber Buka Program Sewa Mobil untuk Pengemudi
Data yang didapatkan Reuters ini dilaporkan sebagai dokumen rahasia yang dibiat bankir China berdasarkan masukkan dari Uber. Dokumen itu akan ditampilkan di depan para calon investor yang hendak berpartisipasi memberi pendanaan Seri F kepada Uber.
Ketika ditanya mengenai dokumen rahasia tersebut, seorang juru bicara Uber yang berbasis di San Francisco menagtakan enggan untuk mengomentari "rumor dan spekulasi."
Dokumen ini juga memperlihatkan sejumlah data yang menunjukkan pertumbuhan bisnis Uber selama enam tahun beroperasi dan kini telah bernilai lebih dari US% 50 miliar.
Uber menyediakan aplikasi di ponsel pintar yang menghubungkan konsumen dengan sopir mobil panggilan. Beroperasi di lebih dari 50 negara, kehadiran Uber ditentang oleh sejumlah pihak, kebanyakan mempermasalahkan lisensi untuk menyediakan layanan transportasi.
Nilai pemesanan mobil di Uber telah mencapai angka US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 40,5 triliun tahun lalu, sementara di tahun 2013 jumlahnya US$ 687,8 juta.
Dokumen itu tidak menyebut Uber telah menjadi perusahaan yang menguntungkan. Tak ada pula target kapan Uber akan menguntungkan.
Uber pun berencana untuk menjual saham ke publik dalam waktu 18 sampai 24 bulan mendatang.
Sejumlah investor yang telah memberi pendanaan ke Uber antara lain China Life Insurance dan China Taiping Insurance, yang berinvestasi tahun lalu. Investor lain yang telah memberi pendanaan ke Uber adalah Blackrock, TPG, Google Ventures dan Menlo Ventures.
Sejumlah konglomerat dan pemodal ventura lain juga mendukung Uber dalam hal pendanaan, dengan dasar tujuan membangun jaringan transportasi memanfaatkan teknologi informasi.
(adt)