Lawan Gojek dan GrabBike, Blujek Buka Peluang Investasi

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Sep 2015 09:29 WIB
Blujek membuka putaran investasi guna memperkuat bisnis dan meningkatkan daya saing dengan Gojek dan GrabBike.
Garrett Kartono (kiri) dan Michael Manuhutu, dua pendiri Blujek yang menyediakan layanan ojek motor panggilan berbasis aplikasi. (CNN Indonesia/Trisno Heriyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia layanan ojek motor panggilan Blujek, membuka putaran pendanaan guna memperkuat bisnis dan meningkatkan daya saing dengan Gojek dan GrabBike.

Saat ini, Blujek masih beroperasi dengan modal dari para pendiri. Perusahaan ini didirkan oleh Michael Manuhutu dan Garrett Kartono sekitar 5 bulan lalu di Jakarta.

Mereka berkata sedang membuka kesempatan berdiskusi dengan investor yang hendak memberi suntikan dana. “Kalau ada investor yang mau bergabung tentu kami sangat terbuka,” kata Garrett dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Garret berkata saat ini Blujek punya 1.000 mitra pengemudi di kawasan Jadetabek. Ia berharap dalam sebulan ke depan jumlahnya meningkat 3.000 mitra pengemudi.

Blujek membutuhkan dana dalam berpromosi sampai memberi subsidi kepada mitra pengemudi, juga diskon kepada penumpang, jika ingin bersaing dengan kompetitor yang hadir lebih dulu. Apalagi, layanan yang diberikan Blujek sama persis yang diberikan Gojek.

Gojek sejauh ini telah membuka pendanaan Seri C, termasuk dari Sequoia Capital, dengan jumlah yang tidak diungkap.

Sementara GrabBike yang berada di bawah naungan perusahaan GrabTaxi, meraih pendanaan Seri E senilai US$ 350 juta dari perusahaan penyedia layanan mobil panggilan asal China, Didi Kuaidi, dan badan usaha bidang investasi China, China Investment Corporation.

Dengan modal besar, Gojek dan GrabBike berani memberi subsidi besar guna menjaring mitra yang banyak serta memberi potongan harga guna memperluas jumlah pelanggan. Semua itu dilakukan demi memenangkan pasar.

Sejauh ini Gojek masih memimpin pasar layanan ojek panggilan berbasis aplikasi, dengan mitra pengemudi sebanyak 25.000 dan beroperasi di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Bali, dan Makassar. GrabBike sejauh ini hanya beroperasi di Jakarta dan mengklaim punya 15.000 mitra pengemudi.

(eno/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER