Terlalu Fokus di Infrastruktur, DPR Kritik Menkominfo

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 14:45 WIB
Salah satu anggota Komisi I DPR mengkritik Menkominfo Rudiantara yang terlalu fokus membangun infrastruktur telekomunikasi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Rapat itu membahas isu-isu teraktual di bidang komunikasi dan informasi di Indonesia salah satunya soal Palapa Ring (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di sela rapat di gedung DPR Jakarta, Selasa (29/9) kemarin, salah satu anggota Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi menilai bahwa Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika selama ini fokus hanya di infrastruktur saja.

"Bapak sejauh ini hanya mengurus soal infrastruktur saja. Ya memang itu hal baik, namun harusnya diimbangi dengan pengaturan konten internet yang saya rasa perlu diperhatikan," kata Bobby.

Bobby menilai, Rudiantara selama ini terlalu sering berkutat dengan sistem infrastruktur telekomunikasi dan masih kurang banyak ambil langkah dalam mengatur konten internet itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai rapat, Rudiantara menanggapi komentar tersebut.

"Peran kami sebetulnya bukan mengatur internet, tetapi mengawasi. Selama ini kami mengawasi di hilir dengan menerapkan filtering dan blocking situs," katanya kepada CNN Indonesia di tempat yang sama.

Ia melanjutkan, "pelan-pelan harus diubah, Kominfo di sini ibaratnya bukan ingin mengobati orang sakit, tetapi ingin menyehatkan. Kami ingin menonjolkan internet sehat."

Lelaki yang akrab disapa Chief RA ini menjelaskan, pihak Kominfo akan fokus di 'hulunya' dengan membuat daftar situs-situs web positif ketimbang konten negatif. Upaya ini diakuinya juga berkat campur tangan organisasi PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia).

Hal tersebut ia akui, demi menunjang aspek edukasi atau pendidikan Indonesia. "Sampai saat ini ada sekitar 15 ribu situs positif. Itu semua akan bisa diakses demi kepentingan sektor pendidikan," sambungnya, menutup percakapan. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER