Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan otomotif General Motors (GM) menyalurkan dana segar sebesar US$ 500 juta kepada perusahaan Lyft yang jadi pesaing besar Uber di Amerika Serikat, sekaligus membentuk aliansi dalam mengembangkan kendaraan yang bisa berjalan sendiri tanpa sopir.
Dalam pengumuman pada Senin (4/12), Lyft mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan pendanaan baru dengan total US$ 1 miliar.
Selain GM, investor yang menyalurkan dana segar itu antara lain Kingdom Holding Company, perusahaan investasi milik Pengeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal, yang menginvestasikan $ 100 juta, lalu Jenus Capital Management, perusahaan e-commerce Rakuten dari Jepang, lalu ada dua perusahaan dari China, yaitu Alibaba dan Didi Kuaidi yang memberi layanan serupa dengan Lyft.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GM berkata pendanaan ke Lyft ini merupakan salah satu investasi terbesarnya.
"Kami memiliki pandangan yang benar-benar umum untuk masa depan," kata Presiden GM Dan Ammann dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
Aliansi yang dibentuk kedua perusahaan akan mengembangkan kendaraan otonom guna memenuhi layanan berbagi transportasi atau ride sharing.
GM dan Lyft berkata kemitraan mereka akan mengembangkan kendaraan otonom yang dibekali peranti lunak Lyft agar cocok untuk mitra pengemudi dan penumpang, pemetaan, sampai pembayaran.
Dari pendanaan ini, valuasi Lyft tumbuh menjadi US$ 5,5 miliar. Sementara Uber yang memimpin pasar ride sharing kini valuasinya menggelembung jadi US$ 64,6 miliar berkat putaran pendanaan baru sebesar US$ 2.1 miliar.
(adt/adt)