Kudo, Startup Lokal yang Buat Grab Jatuh Hati

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 18:52 WIB
Kudo merupakan platform O2O yang menghubungkan penjual tradisional yang belum memiliki akses layanan perbankan tetap bisa bertransaksi daring.
Ilustrasi belanja onlien (Foto: Thinkstock/Grinvalds)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mungkin belum banyak yang mengenal Kudo, startup lokal yang kemudian dikabarkan diakuisisi Grab dengan nilai yang tidak disebutkan.

Kudo (Kios Untuk Dagang Online) merupakan platform O2O (offline to online) yang menghubungkan penjual tradisional yang belum memiliki akses layanan perbankan tetap bisa bertransaksi daring.

Dua pendiri Kudo, Agung Nugroho dan Albert Lucius merupakan mahsiswa UC Berkeley yang mulai merintis startup mereka pada Juli 2014. Sebelum serius membesarkan Kudo, keduanya sempat berkarya untuk perusahaan ternama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak 2010 CEO Kudo, Albert sempat menjadi spesialis antarmuka untuk Apple selama dua tahun. Sementara Agung yang kemudian menjadi COO memiliki pengalaman lebih dari empat tahun di The Bolton Consulting Group.

Adanya kesenjangan keterbatasan akses internet, rekening bang dan kartu kredit mendorong keduanya untuk menyediakan solusi berdagang daring tanpa membebankan penjual dalam hal menyimpan barang dagangan.

Terbukti dalam waktu dua tahun, Kudo berhasil memberdayakan lebih dari 250 ribu wirausaha digital menjadi agen yang terdapat di seluruh Indonesia.

"Strategi yang kami terapkan berbeda dengan platform kebanyakan. Kami merangkul masyarakat dari pedesaan yang belum mengenal internet dan transaksi daring, sementara kalo pesaing kebanyakan melakukan hal sebaliknya," ungkap Hanna Qibthiya, Corporate Communication PT Kudo Teknologi Indonesia (Kudo) saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di Jakarta, baru-baru ini.

Dari segi transaksi, Hanna menekankan pembeli dan penjual akan melakukan transaksi dengan aman. Pembeli bisa mencari barang yang dibutuhkan dan memesannya kepada penjual yang telah mengantongi 'restu' sebagai agen Kudo.

Jika merasa ada masalah dengan barang yang dipesan, Kudo menerima pengembalian dan ongkos kirim gratis. Menariknya, Kudo juga memberikan pendampingan personal untuk agen dalam menjual dan mengatasi masalah yang mungkin ditemui.

"Khusus untuk agen kami selalu berusaha merekrut orang lokal karena mereka benar-benar memahami karakter pasar dan masyarakat setempat," imbuh Hanna.

Meski merekrut agen lokal, Hanna menekankan pihaknya tidak mau sembarangan memilih orang. Calon agen harus mengisi persayaratan data lengkap dan disetujui, serta bersedia memberika deposit untuk mengaktifkan akun Kudo.

Deposit tersebut seakan menjadi 'mahar' untuk agen memiliki toko daring mereka sendiri dan mulai menjual lebih dari tiga juta barang atau jasa.

Hingga saat ini Kudo mencatat sudah memiliki lebih dari 400 ribu agen di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER