Jakarta, CNN Indonesia -- Genap setahun beroperasi, Alfacart didera kabar tak sedap. Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang
e-commerce ini kabarnya baru saja melakukan restrukturisasi pimpinan dan pengurangan karyawan.
Saat kabar ini dikonfirmasi kepada pihak Alfacart, Maria Endah Utami,
PR & Marketing Communications Manager, Alfacart.com menyebutkan bahwa Alfacart masih beroperasi dan tidak dibubarkan. "Selebihnya manajemen belum bisa berikan tanggapan lagi," tulisnya dalam pesan teks kepada
CNNIndonesia.com.
Sekitar 50 persen karyawan Alfacart kabarnya akan diberhentikan. Kabar lain menyebutkan bahwa pemberhentian ini juga menyentuh hingga level pimpinan perusahaan Alfacart.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alfacart mulai beroperasi pada akhir Mei 2016. Saat itu Alfacart merupakan
pengembangan dari Alfa Online. Saat peluncurannya, Alfacart menyebutkan bahwa mereka akan mengembangkan dagangannya ke produk fesyen, gaya hidup, gadget dan elektronik. Tak sekedar kebutuhan pokok harian, seperti yang sebelumnya dilakukan oleh Alfa Online.
Sebagai pembeda dari layanan
e-commerce lainnya, Alfacart disebut-sebut mengandalkan layanan
Online to Offline (O2O) dari jaringan toko Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun, COO dan CMO Alfacart Haryo Suryo Putro sempat menyebutkan pihaknya kesulitan mengintegrasikan Alfacart dengan berbagai gerai Alfamart itu.Alasannya, kebanyakan gerai berbentuk franchise yang dimiliki perseorangan.
Sebelumnya, Alfacart juga disebut-sebut akan mengubah model bisnis mereka. Alih-alih menjadi Situs jual beli online, Alfacart kembali fokus pada produk kebutuhan sehari-hari seperti yang selama ini dijual di Alfamart. Demikian diberitakan oleh
TechInasia Indonesia dan
Daily Social.