Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana
Gojek untuk melakukan ekspansi layanan ke empat negara Asia Tenggara dikabarkan turut mendorong
Tencent dan Warburg Pincus menambah investasi.
Kedua perusahaan dikabarkan menawarkan investasi tambahan sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp13,8 triliun. Kabarnya kedua investor sudah melakukan diskusi informal untuk merogoh kocek tambahan bagi Gojek.
Dana tambahan yang akan disuntikkan untuk Gojek tak lain untuk menjanjaki layanan ke empat negara antara lain Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sumber yang identitasnya tidak diungkap mengatakan pihak Gojek belum bisa menentukan apakah bersedia menerima suntikan tersebut atau justru menolaknya.
Mengutip
Bloomberg, sejauh ini pembicaraan masih dalam tahap awal sehingga belum dapat keputusan apa pun. Pihak Gojek dan investor menolak mengomentari kabar tersebut.
Sebelumnya pada awal 2018 perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini telah menggalang dana dari sejumlah investor asing seperti Google, emasek Holdings, dan JD.com.
Melalui penggalangan dana ini, Gojek mengantongi modal sebesar Rp20,8 triliun dan membuat valuasinya mencapai Rp69,4 triliun.
Bulan lalu, Gojek mengumumkan telah merogoh kocek sebesar US$500 juta (sekitar Rp7,1 triliun) untuk mewujudkan rencana ekspansi bisnis. Langkah ini otomatis akan menjadikan Gojek sebagai pesaing serius Grab bukan hanya di Indonesia.
(evn)