Selain itu, ponsel-ponsel ilegal juga tidak menjamin keaslian dan kelengkapan aksesoris pada ponsel yang mereka jual. Hal ini seperti diungkap Mundri, seorang karyawan swasta yang juga membeli ponsel ilegal di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Jakarta.
Ia mengaku tertarik dengan Xiaomi Redmi 5 karena menurutnya ponsel cocok dari segi spesifikasi dan dengan harga. Namun, saat mencari ke salah satu pusat perbelanjaan elektronik, ia mengaku tak dapat ponsel dengan garansi TAM. Ia lantas membeli produk ilegal yang lebih murah sekitar Rp300 ribu. Namun, belakangan ia menyadari kalau isi dus ponsel tersebut tidak lengkap.
"HP yang saya beli tidak dapat kepala charger, kalau yang garansi TAM dapat," keluhnya saat ditemui CNNIndonesia.com, Senin (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT