5.1 Plus ditawarkan dengan harga Rp2,3 juta sehingga ditujukan untuk menyasar pasar ponsel kelas menengah yang memiliki peminat paling banyak di Indonesia. Namun ketika dicek ke sejumlah lapak
, harga ponsel ini makin merosot dan dijual di kisaran Rp2 sampai 2,2 juta saja.
Dengan kisaran harga tersebut, ponsel ini mesti bersaing dengan Samsung Galaxy J6+ yang dilego Rp2,2 juta, Oppo A3s yang dijual Rp2,3 juta, Vivo Y95 seharga Rp2,1 juta, dan Honor 9i yang dijual Rp2,4 juta.
LayarLayar ponsel ini menggunakan panel IPS LCD dengan resolusi HD+ (720x1520 piksel). Layar selebar 5,8 inci ini punya rasio 19:9, cukup lega untuk menonton ketika ponsel ada dalam posisi horizontal. Saat memutar video, pengguna juga bisa memilih apakah video akan dimainkan dengan ukuran asli atau di zoom-out agar video bisa memenuhi layar.
Kerapatan piksel layar ini 287 ppi dan mampu menampilkan gambar yang cukup detil. Meski ketika di adu dengan Huawei 20 Pro yang punya kerapatan layar 409 ppi, layar Nokia 5.1 plus tak mampu menampilkan detil dan gradasi warna sebaik layar dengan kerapatan lebih tinggi. Namun, secara umum kemampuan layarnya cukup memuaskan.
Panel layar ponsel ini punya tipe warna yang lebih hangat sehingga tampilannya lebih kekuningan.
Baterai ponsel ini berkapasitas 3060mAh. Dilengkapi dengan pemindai sidik jari, pemindai wajah, dan sudah mengadopsi Android One 8.1 Oreo.
PenyimpananPonsel ini menyediakan penyimpanan RAM 3 GB dan penyimpan internal (ROM) 32 GB. Slot memori eksternal mendukung kartu microSD dengan kapasitas hingga 400 GB. Sistem Android One menghabiskan 57 persen memori internal (sekitar 1,5 GB) ponsel.
Lantaran menggunakan Android One, ponsel ini telah memberikan aplikasi bawaan Google, seperti Youtube, Gmail, Google Drive, Calendar, Maps, dan Google Assistant, dan Play Store yang tak bisa di hapus (
uninstall).
PerformaNokia 5.1 Plus ditopang
chipset Mediatek Helio P60 (MT6771). Ini adalah salah satu chipset dengan teknologi 12 nm yang menjadi andalan Mediatek untuk ponsel kelas menengah. Chipset ini punya kecepatan 1,8GHz dengan dua tipe inti berbeda (
BIG.little architecture).
Berikut hasil pengetesan Nokia 5.1 Plus dibeberapa aplikasi benchmark. Untuk benchmark di Antutu, ponsel ini mendapat nilai 120.955 dan mendapat peringkat menengah ketimbang ponsel lain yang dinilai dengan aplikasi ini. Di tengah merupakan hasil benchmark dari PCMark, dan 3D Mark (kanan)
 Foto: CNN Indonesia/Eka Santhika |
Ponsel ini menggunakan kamera ganda di bagian belakang dengan resolusi13MP+5MP. Kamera 13 MP menggunakan sensor Samsung S5K3L6 Isocell fast sensor f/2.0 dan PDAF. Fast sensor berguna untuk menngunci fokus dengan akurat dan segera pada objek yang tengah bergerak cepat bahkan ketika di kondisi kurang cahaya.
Sementara lensa kedua sebesar 5MP menggunakan sensor Samsung S5K5E9 f/2.2. Untuk kamera depan menggunakan
Kamera belakangUntuk pemotretan siang hari, ponsel mampu memproduksi warna yang menarik dengan hasil foto punya keseimbangan warna yang cukup baik. Namun hasil fotonya cenderung lebih baik menampilkan warna hijau.
Hal ini tampak jelas terutama ketika ponsel digunakan untuk memotret dalam ruang atau pada kondisi kurang cahaya. Kamera menangkap warna hijau dengan sangat menarik, sementara untuk produksi warna merah terasa kurang tajam ketika dipakai memotret di dalam ruangan.
 Foto dalam ruangan Nokia 5.1 Plus, kurang baik memproduksi warna merah di kondisi ruangan yang kurang cahaya (CNN Indonesia/Eka Santhika) |
 Foto dalam ruang dengan pencahayaan lebih baik (CNN Indonesia/Eka Santhika) |
Kamera ini memberikan beberapa fitur khusus dalam kamera, fitur
square untuk hasil memotret langsung dengan frame kotak sehingga bisa langsung diposkan di Instagram. Ada juga fitur panorama untuk melakukan pemotretan agar mendapat pemandangan yang lebih lega.
Fitur Live bokeh memungkinkan pengguna membuat foto dengan latar yang dikaburkan agar hasil foto tampak lebih ciamik. Disebut live bokeh karena pengguna bisa menentukan sendiri tingkat keburaman latar yang diinginkan sebelum pemotretan dilakukan. Cukup menggeser slider yang disediakan ketika fitur ini digunakan.
 Pengguna bisa memilih pengaturan manual pada ponsel ini, baik untuk ISO, fokus, dan white balance (CNN Indonesia/Eka Santhika Parwitasari) |
Nokia 5.1 Plus juga menyediakan fitur Pro sehingga pengguna bisa melakukan beberapa pengaturan secara manual. Pengatuan yang bisa dilakukan adalah white balance, fokus, ISO, kecepatan rana, dan pengaturan exposure.
Pengaturan fokus secara manual, membuat pengguna mengatur kemana kamera mesti menajamkan gambar ketika mengatur komposisi di kamera. Saat kamera mesti menajamkan gambar di dekat lensa, ponsel ini bisa menyajikan tangkapan gambar yang cukup menarik. Gambar bisa ditangkap dengan tajam meski ditempatkan sekitar 5 cm dari lensa. Saat mengambil gambar makro ini pun, lensa pun bisa memburamkan latar dengan baik
 Fitur fokus makro Nokia 5.1 Plus (CNN Indonesia/Ervina Anggraini) |
Pengaturan manual lain adalah kecepatan bukaan rana yang bisa diatur hingga maksimal 4 detik dan tercepat hingga 1/500. Sementara ISO bisa diatur dari 100 hingga 3200.
Pada fitur Photo, pengguna bisa mengaktifkan fungsi Beauty. Namun fitur Beauty pada kamera ini tidak berlebihan seperti ponsel lain. Bahkan bisa dibilang fitur ini tak memberikan hasil foto yang jauh berbeda ketika fitur Beauty dimatikan. Dari pengamatan, Nokia sepertibya hanya meningkatkan kontras ketika fitur Beauty diaktifkan. Tidak ada efek membesarkan bola mata atau membuat wajah menjadi terlalu halus.
Foto beauty juga disediakan ketika mengaktifkan fitur square dan Live Bokeh.
Nokia juga memberikan pilihan variasi pemotretan pada fitur Photo. Pengguna bisa memotret dengan kamera depan dan belakang sekaligus lewat Dual atau P-I-P (picture in picture).
Saat mengaktifkan fitur Photo, pengguna juga bisa mengambil gambar secara berkelanjutan (
continues) dengan menahan tombol kamera terus menerus. Pengambilan gambar berkelanjutan ini tak bisa digunakan ketika mengaktifkan fitur lainnya sepetti Pro atau Live Bokeh.
Disediakan pula fitur Motion agar pengguna bisa menghasilkan foto ala Boomerang yang bergerak beberapa detik saja.
Nokia juga menyediakan fitur Google Lens pada kameranya. Dengan fitur ini, pengguna bisa memindai kode QR tanpa mengunduh aplikasi tambahan. Bisa juga memindai gambar untuk dijadikan referensi pencarian Google Images. Kemampuan lain adalah mengenali tulisan yang bisa langsung diterjemahkan dengn kemampuan Google translate. Namun fitur ini baru bisa berfungasi ketika ponsel terhubung ke internet.
Kamera depanKamera depan ponsel ini beresolusi 8MP. Ketika melakukan
selfie di kondisi kurang cahaya, layar ponsel akan berwarna putih selama beberapa detik. Cahaya putih ini berguna untuk memberikan penerangan tambahan di wajah sehingga hasil foto bisa lebih baik. Hasilnya cahaya putih ini memang membantu membuat foto tampil dengan warna yang lebih natural ketimbang pondok yang tidak dilengkapi dengan fitur ini.
Sama seperti kamera belakang, kamera ponsel ini mampu mengambil swafoto dengan cukup baik di kamera depan meski dalam kondisi kurang cahaya.
 Kamera selfie mampu mengambil gambar dengan kamera depan cukup baik meski dalam situasi kurang cahaya (CNN Indonesia/Eka Santhika) |
Untuk fitur, Nokia menempatkan menu yang mirip dengan fitur pada kamera belakang. Ada fitur square, pro, dan foto. Hanya saja untuk perekaman video Nokia hanya memberikan fitur video dan time lapse tanpa fitur slow motion.
Bedanya lagi, pada fitur pro pengguna hanya bisa mengatur white balance, ISO, kecepatan rana, dan exposure. Pengguna tak bisa mengatur fokus setara manual seperti di kamera belakang. Ini berarti pengaturan fokus pada ponsel ini terbantu dengan adanya kamera ganda
Perbedaan lain adalah pada fitur Photo, untuk memaksimalkan
selfie, pengguna bisa memilih arah pencahayaan. Fungsi ini bisa diakses di fitur filter dan stiker. Ada enam pilihan pengaturan pencahayaan, apakah cahaya datang dari samping, lingkaran di depan, memutihkan wajah. Pilihan ini akan berpengaruh pada hasil foto.
Filter ini juga bisa diaktifkan ketika pengguna merekam video dengan kamera depan. Di fungsi sort ini pula pengguna bisa membuat stiker ala animoji. Namun, secara default Nokia hanya memberikan satu animoji berupa wajah naga.
VideoUntuk video, Nokia menyediakan tiga fungsi yaitu video,
slow motion, dan
time lapse. Fitur slow motion untuk membuat video dengan gerakan lambat, sementara time lapse untuk membuat video dengan gerakan cepat.
Ponsel ini mampu merekam video dengan 30fps. Disediakan juga tombol kamera jika sewaktu waktu pengguna ingin mengambil gambar sembari merekam video.
Jika ingin langsung merekam video untuk siaran live di Facebook, Instagram, atau YouTube, Nokia menyediakan tombol khusus.
Fitur perekaman video juga menyediakan fungsi jika pengguna ingin mengambil video sembari mengaktifkan kamera depan dan belang sekaligus. Caranya serupa dengan foto, apakah dengan metode dual atau P-I-P.
Ponsel ini tidak memiliki fitur peredam getaran, sehingga hasil rekaman video akan tampak bergoyang ketika merekam sembari berjalan. Nokia 5.1 Plus menarik bagi mereka yang mencari ponsel dengan harga cukup terjangkau namun punya kemampuan kamera yang cukup baik. Desain bodi yang tipis dan layar dengan pinggran langsing juga menjadi daya tarik lainnya.
Namun sampul berbahan plastik yang mendukung tampilan ponsel ini juga memiliki kelemahan membuat bodi ponsel menjadi begitu licin dan kotor karena meninggalkan banyak jejak sidik jari.
Kelebihan- Tampilan menarik
- Kamera bagus di kondisi kurang cahaya
Kekurangan- Baterai kecil
- Sampul meninggalkan banyak jejak sidik jari dan licin jika tak diberi
softcaseSpesifikasi Nokia 5.1 PlusLayar | IPS LCD, 5.86 inches, 720 x 1520 pixels, rasio 19:9 (~287 ppi density) |
Dimensi | 149.5 x 72 x 8.1 mm (5.89 x 2.83 x 0.32 in) |
Berat | 0.78 W/kg (head) 1.89 W/kg (body) |
Sistem operasi | Android 8.1 (Oreo), upgradable to Android 9.0 (Pie); Android One |
Kamera utama | Dual "13 MP, f/2.0, PDAF 5 MP, depth sensor"; 1080p@30fps |
Kamera depan | 8 MP, f/2.2, 26mm (wide) |
Chipset | Mediatek MT6771 Helio P60 (12 nm) |
Memori (RAM/ROM) | 64 GB, 4/6 GB RAM or 32 GB, 3 GB RAM |
Memori eksternal | microSD, up to 400 GB |
Baterai | Non-removable Li-Ion 3060 mAh battery |
Fitur lain | Fingerprint (rear-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass; Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot; FM radio; 4.2, A2DP, LE; 3,5 mm jack |
Harga | Rp2,3 juta |