Amerika Serikat (AS) dikabarkan meminta Jepang dan negara sekutunya yang lain untuk bersatu melarang teknologi asal China, TikTok. AS beralasan teknologi asal China memberikan menyalahgunakan data pribadi penggunanya.
Pemerintah AS yang mengatakan sangat prihatin dengan China memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi pengguna, sehingga, AS ingin negara-negara lain mengikuti jejaknya dalam menolak keberadaan teknologi asal China.
Melansir SCMP, Rabu (29/7), Departemen Luar Negeri AS mengharapkan ajakan ini dapat memperkuat solidaritas dan persatuan dengan sekutu. Namun, Deplu AS enggan memaksa dan menghormati kedaulatan Jepang dalam mengambil keputusan atas keberadaan teknologi asal China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, AS baru mendorong Jepang untuk melarang TikTok. Belum ada aplikasi lain asal China yang diminta AS untuk dilarang di Jepang. Harapan AS terkait pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang mengatakan bahwa TikTok dapat memberi data penggunanya kepada Partai Komunis China.
Peneliti Universitas Tokyo, Jeff Kingston mengaku tidak heran AS meminta Jepang mengikuti jejaknya. Dia menilai hal itu ada kaitannya dengan kampanye yang dilakukan Presiden AS Donald Trump untuk pemilu AS.
"Ada kampanye terpadu di seluruh pemerintahan untuk menjelek-jelekkan China dan Trump tampaknya hendak menutup celah pada calon presiden Partai Demokrat Joe Biden," ujar Kingston.
Melansir Asia Nikkei, partai berkuasa Jepang mendesak pemerintah untuk membatasi penggunaan aplikasi yang dikembangkan China, seperti TikTok. Mereka meminta pemerintah melindungi informasi sensitif dan memastikan dapat terus bekerja sama erat dengan AS dalam masalah keamanan.
Anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Perdana Menteri Shinzo Abe telah bertemu dengan para ahli untuk mulai membahas rekomendasi baru yang akan diusulkan pada awal Agustus.
"Jika pemerintah dan perusahaan Jepang tidak mengadopsi kerangka kerja untuk izin keamanan, kita bisa dikeluarkan dari penelitian internasional dan pertukaran bakat dengan AS dan Eropa," kata Akira Amari, mantan anggota kabinet yang memimpin diskusi LDP.
TikTok diketahui memiliki lebih dari 10 juta pengguna di Jepang. Sebagian besar dari pengguna TikTok di Jepang adalah anak muda.
Selain membatasi aplikasi China, LDP ingin membuat program izin keamanan untuk melindungi teknologi dan informasi yang sensitif. AS dan Uni Eropa telah lebih awal mengharuskan individu memiliki izin keamanan untuk mengakses informasi militer dan sensitif lainnya.
(jps/mik)