Panglima Komando Daerah Militer Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengancam pembubaran organisasi kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Rizieq Shihab. Seruan ini sontak membuat riuh netizen Twitter.
Beberapa netizen ada yang membela ancaman pembubaran FPI namun ada juga yang mengecam. Tagar Pandam Jaya menjadi topik terpopuler di Twitter Indoneia.
Salah satu yang mengecam adalah eks Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Politikus Gerindra itu mengecam pernyataan Pangdam Jaya dan singgung dwi fungsi ABRI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan n tupoksi TNI. Sebaiknya jgn semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lg "dwifungsi ABRI" imbangi "dwifungsi polisi"," kicau @fadlizon.
Sementara itu, netizen Dedek Prayudi mendukung langkah Pangdam Jaya yang memerintahkan untuk menurunkan baliho-baliho wajah imam besar FPI Rizireq Shihab.
"Pangdam Jaya sendiri yang memerintahkan prajurit TNI menurunkan baliho² om Rizieq. Ayo bantu sebarkan biar yang denial tersadarkan dari tidurnya," kicau @Uki23.
Sementara itu, akun Nila Murti Tanjung mengungkapkan bahwa ia mendukung Pandam Jaya dan meramaikan tagar Bubarkan FPI.
"Kita dukung...Gas polll.#NKRIhargamati. #BubarkanFPI," kicau @nila_mrt.
Lihat juga:Pangdam Jaya: Kalau Perlu FPI Bubarkan Saja |
Namun ada juga netizen yang mempertanyakan sikap Pandam Jaya karena berlawanan dengan pernyataan Kapuspen TNI yang mengklaim bukan TNI yang menurunkan baliho Rizieq Shihab FPI.
"Kapuspen bilang bukan TNI yg turunkan Baliho. Pangdam Jaya bilang itu perintah dia Pangdam gak koordinasi sama atasan apa yaa dalam buat perintah?," kicau @dusrimulya.
Hal yang sama juga dilontarkan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain. Ia menuding Pangdam Jaya melanggar aturan TNI.
Sebelumnya, Dudung menilai FPI saat ini sudah merasa paling benar. Ia mencontohkan kasus pemasangan baliho yang tidak mematuhi aturan Pemprov DKI Jakarta.
"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung saat ditemui di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (20/11).
Dudung mengakui memerintahkan prajurit menurunkan baliho-baliho ajakan Revolusi Akhlak yang dipasang FPI. Menurutnya, Satpol PP sudah berkali-kali menurunkan baliho itu, tapi selalu dipasang lagi oleh FPI.