21 Fenomena Langit Maret 2021: Ada Hujan Meteor Gamma Normid

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 08:00 WIB
Ada 21 fenomena langit yang dapat dilihat dengan mata telanjang dan alat bantu teleskop dari Bumi pada bulan Maret 2021.
Ilustrasi fenomena langit 2021. (AFP PHOTO/ JORGE GUERRERO)

Fase perbani awal merupakan satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-sikut dan terjadi sebelum fase Bulan purnama. Puncak fase ini terjadi pada 21 Maret pukul 21.40 WIB, 22.40 WITA, dan 23.40 WIT.

Pada fenomena ini Bulan berjarak 398.531 kilometer dari Bumi pada saat puncak fase perbani awal.

16. Konjungsi Bulan - Pollux

Bulan akan mengalami konjungsi dengan bintang utama di konstelasi Gemini, Pollux pada 23 Maret pukul 17.26 WIB. Akan tetapi fenomena ini baru dapat disaksikan ketika akhir senja dari arah utara dan penampakan terakhir dilihat pada keesokan harinya pukul 01.20 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan berada pada fase benjol awal atau bulan besar dengan iluminasi 68,5 persen.

17. Konjungsi Bulan regulus

Bulan akan mengalami konjungsi dengan regulus yang merupakan bintang utama di konstelasi Leo pada 26 Maret pukul 07.17 WIB. Namun fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak malam sebelumnya ketika akhir senja bahari dari arah timur-timur laut dengan sudut pisan 9,9 derajat.

18. Konjungsi superior Venus

Fenomena ini adalah posisi garis lurus antara Venus, Matahari dan Bumi. Ketika Venus membelakangi Matahari dan Bumi, maka seluruh cahaya dari Matahari dipantulkan Venus ke Bumi, sehingga Venus seluruhnya bercahaya seperti pada fase Bulan purnama.

Akan tetapi Venus memiliki jarak terjauh dari Bumi, sehingga sudut diameter Venus akan lebih kecil dibandingkan waktu-waktu lainnya. Dengan kata lain, Venus akan tampak lebih rebud dibandingkan waktu lainnya. Konjungsi superior terjadi setiap 584 hari sekali pada 26 Maret pukul 14.16 WIB.

19. Oposisi solar Makemake

Makemake merupakan planet kerdil transneptunus di Tata Surya yang terletak di sabuk Kuiper. Planet ini berukuran sekitar 3/4 dari Pluto dan mengorbit Matahari selama 306 hari. Makemake akan mengalami oposisi solar pada 27 Maret pukul 21.47 WIB yang terletak di konstelasi Coma Berenices.

Oposisi solar adalah konfigurasi di mana objek berada di sisi yang berlawanan dengan Matahari, seperti fase ketika Bulan purnama.

20. Fase Bulan purnama

Fase Bulan purnama atau disebut fase oposisi solar Bulan merupakan konfigurasi ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari. Bulan tidak selalu memasuki bayangan Bumi ketika fase Bulan purnama, sehingga setiap fase Bulan purnama tidak selalu beriringan dengan gerhana Bulan.

Fase Bulan purnama terjadi pada 29 Maret pukul 01.47 WIB dan terletak di konstelasi Virgo. Bulan purnama juga dapat disaksikan pada malam sebelumnya sekitar pukul 17.45 waktu setempat dari arah timur, yang kemudian berkulminasi keesokan harinya pada 29 Maret.

21. Perige Bulan

Perige bulan merupakan konfigurasi ketika Bulan terletak paling dekat dengan Bumi. Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang terbentuk elips dengan Bumi pada titik fokus orbit tersebut. Fenomena ini terjadi dua kali di bulan Maret, pada tanggal 2 dan pada tanggal 30 Maret pukul 13.23 WIB.

Perige Bulan dapat disaksikan selama dua hari sejak 29 Maret pukul 18.40 waktu waktu setempat, dan terbenam pada 30 Maret pukul 19.30 waktu setempat.

(can/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER