Skala dan ambisi proyek ITER mungkin terlihat tampak besar. Namun, setidaknya ini merupakan respons proporsional terhadap kekacauan yang dibuat manusia di planet ini.
Sejak 1973, penggunaan energi global meningkat lebih dari dua kali lipat. Pada akhir abad ini, mungkin benar-benar tiga kali lipat. Sebanyak 70 persen dari semua emisi karbon dioksida ke atmosfer diciptakan melalui konsumsi energi manusia. Dan 80 persen dari semua energi yang kita konsumsi berasal dari bahan bakar fosil.
Efeknya adalah pemanasan global. Bentuk nyatanya, gelombang panas yang lebih sering terjadi dan kian mematikan, kekeringan yang memicu kelaparan, kebakaran hutan, banjir, dan naiknya permukaan laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak heran jika sejumlah negara besar keuekeuh mengembangkan proyek ini secara patungan. Uni Eropa menanggung 45 persen dari biaya konstruksi proyek yang terus meningkat. Semua negara peserta lainnya masing-masing menyumbang sekitar 9 persen menurut perkiraan kasar.
Awalnya, seluruh konstruksi diperkirakan bernilai US$6,4 miliar (Rp93,2 triliun). Saat ini, totalnya meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar US$20 miliar (Rp291,27 triliun).
Konstruksinya terdiri dari 39 lokasi bangunan. Tempat kerja utama adalah lingkungan yang amat steril, di mana komponen yang luar biasa sedang dipasang dengan bantuan derek seberat 750 ton.
Para pekerja telah mengumpulkan cangkang Tokamak, tetapi mereka masih menunggu beberapa bagian, termasuk magnet raksasa dari Rusia yang akan ditempatkan di bagian atas mesin.
Bobot akhir Tokamak nantinya adalah 23 ribu ton, yang setara dengan berat tiga menara Eiffel. Konstruksi ini akan terdiri dari satu juta komponen, dengan sekitar 10 juta komponen yang lebih kecil.
Mesin ini akan dikelilingi oleh beberapa magnet terbesar yang pernah dibuat. Beberapa di antaranya memiliki diameter hingga 24 meter, yang berarti terlalu besar untuk diangkut dan harus dirakit di lokasi.
Lihat Juga : |
Tidak ada ruang untuk kesalahan dalam prosesnya. Bahkan, desain digital dari mesin yang sangat besar ini ditempatkan di file komputer 3D yang menghabiskan lebih dari dua terabyte penyimpanan atau setara dengan 160 juta dokumen Word satu halaman.
Fisikawan Stephen Hawking pernah ditanya oleh Time pada 2010 soal penemuan ilmiah apa yang ingin dia lihat dalam hidupnya.
"Saya ingin fusi nuklir menjadi sumber tenaga yang praktis," jawabnya.
"Ini akan memberikan pasokan energi yang tidak ada habisnya, tanpa polusi atau pemanasan global," tandas Hawking.