Proyek ini digarap oleh ratusan pekerja, 4.500 perusahaan dengan 15.000 staf dari seluruh dunia, kolaborasi 35 negara, terutama tujuh negara atau kawasan utama yaitu China, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Komposisi ini tampak mirip seperti Dewan Keamanan PBB. Meskipun demikian, mendiang Bigot sudah berusaha keras untuk sepenuhnya menjauhkan proyek ITER dari masalah geopolitik.
Masalahnya, Rusia saat ini dijegal dari sejumlah proyek ilmiah internasional atas sanksi invasi kepada Ukraina. Namun, Komisi Eropa secara eksplisit membuat pengecualian untuk ITER ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, Rusia terikat erat tidak hanya pada proyek ITER, melainkan karena peran keberadaan energi fusi secara historis.
Negara-negara mulai mencari energi fusi pada 1930-an, membangun segala macam mesin selama beberapa dekade. Tokamak, yang dibuat di Uni Soviet, dianggap paling sukses.
Pada 1968, peneliti Soviet membuat terobosan fusi besar. Tim peneliti mampu mencapai suhu tinggi yang dibutuhkan, dan mengandung plasma untuk periode yang berkelanjutan. Sebuah temuan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Rusia juga telah menyediakan beberapa elemen paling penting dari proyek ITER dan merupakan salah satu penyandang dana utama. Magnet untuk bagian atas Tokamak, misalnya, dibuat di St. Petersburg dan siap untuk dikirim ke Prancis, menurut kepala komunikasi ITER Laban Coblentz.
Lebih lanjut Coblentz mengatakan sejauh ini keterlibatan Rusia dalam proyek tersebut tidak berubah sama sekali.
"ITER benar-benar anak dari Perang Dingin. Ini adalah kolaborasi yang disengaja oleh negara-negara yang secara ideologis tidak selaras yang hanya memiliki tujuan bersama untuk masa depan yang lebih baik," kata Coblentz.
Dia juga mengungkapkan tujuh anggota utama telah melalui banyak peristiwa menegangkan sejak konsepsi ITER disusun pada 1985.
Meski begitu, Coblentz mengakui perang di Ukraina "belum pernah terjadi sebelumnya" dan dia tidak dapat memprediksi apa artinya bagi masa depan ITER.
![]() |
Hal ini disebutnya akan menjadi masalah rumit bagi direktur jenderal berikutnya lantaran harus mengoordinasikan tujuh anggota utama dengan pandangan yang kerap berbeda dalam ekonomi, politik, dan keuangan.
Geopolitik selalu berperan dalam proyek ITER. Menemukan lokasi yang tepat untuk membangunnya, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan melibatkan lebih dari satu dekade studi teknis, tawar-menawar politik, dan penyesuaian diplomatik.
Saint-Paul-lez-Durance Prancis akhirnya dijadikan situs resmi pada tahun 2005 pada pertemuan di Moskow, dan perjanjian konstruksi ditandatangani di Paris setahun setelahnya.
Ketika diplomasi dan teknologi mulai berjalan, pembangunan dimulai. Pada 2010, fondasi diletakkan, dan pada 2014, mesin konstruksi pertama dihidupkan.
Proyek ratusan triliun Rupiah di halaman berikutnya...