Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai nasional mulai bersiap memperebutkan pangsa pasar penumpang domestik di penghujung tahun. Setidaknya ada dua momentum yang bisa dimanfaatkan sepanjang Desember 2014, yaitu masa libur hari raya Natal dan perayaan tahun baru 2015 yang biasanya menjadi
peak season bagi maskapai penerbangan.
Dua maskapai dengan segmentasi penumpang berbeda yaitu PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang fokus melayani penerbangan
full service dan PT Indonesia AirAsia yang terkenal sebagai maskapai
low cost carrier bahkan menegaskan akan memanfaatkan kuartal terakhir di 2014 untuk bisa mengantongi laba. Target tersebut dibuat sehingga perseroan bisa mengurangi kerugian yang dialami sampai kuartal III 2014.
Sepanjang Januari-September 2014, Indonesia AirAsia mengalami kerugian sebesar Rp 792,91 miliar dibandingkan perolehan laba bersih Januari-September 2013 sebesar Rp 55,39 miliar. Sementara Garuda Indonesia bahkan mencatat kerugian yang jauh lebih besar sampai September 2014 yaitu US$ 219,54 juta atau sekitar Rp 2,65 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunu Widyatmoko, CEO Indonesia AirAsia mengaku telah menerima instruksi dari manajemen AirAsia Berhad selaku pemegang 49 persen saham perseroan untuk dapat mempertahankan perolehan laba bersih yang dikantongi pada kuartal III 2014 sebesar Rp 1,67 miliar.
“Mudah-mudahan kuartal IV kami masih bisa mempertahankan laba,” ujar Sunu ketika dihubungi, Selasa (25/11).
Beberapa langkah efisiensi yang sudah dilakukan Indonesia AirAsia seperti menutup rute yang tidak menguntungkan dan menambah frekuensi penerbangan di rute yang banyak penumpang sudah dilakukan. Kebijakan tersebut terbukti mampu menciptakan laba pada kuartal III 2014.
“Sepanjang kuartal IV 2014, Indonesia AirAsia akan tetap diminta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga marjin keuntungan bisa stabik. Perseroan juga diminta untuk mendesak penurunan biaya layanan bandara sekaligus menambah frekuensi rute gemuk dan membuka rute baru yang prospektif,” bunyi keterangan resmi dari AirAsia Berhad.
Sunu enggan menyebutkan rute-rute mana saja yang akan dioptimalkan penjualan tiketnya dengan menambah frekuensi penerbangan sampai akhir 2014. Namun Indonesia AirAsia sudah menyebar operasional 30 unit pesawat Airbus A320 yang dioperasikannya dari sejumlah bandara kota-kota besar, yaitu 10 unit di Jakarta, tujuh unit di Denpasar, empat unit di Bandung, empat unit di Medan, dan lima unit di Surabaya.