Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) telah menaikkan harga produknya hingga empat persen karena kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Direktur Keuangan Semen Baturaja Ageng Purboyo mengatakan sejak awal tahun hingga sebelum harga BBM naik, perseroan telah menaikkan harga produknya sebanyak tiga persen. Setelah harga BBM diputuskan naik, perseroan kembali melakukan penyesuaian harga jual.
“Sebenarnya naiknya harga BBM tidak berpengaruh ke produksi, karena semua pabrik kami menggunakan BBM non subsidi. Namun karena distribusi masih menggunakan BBM subsidi, maka mau tidak mau harus dinaikkan harganya,” kata Ageng di Jakarta, Rabu (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo menjelaskan dari naiknya biaya distribusi semen berkisar antara 15-20 persen, tergantung daerah.
“Kami akan menaikkan harga semen hingga Rp 970.000 per ton. Tahun depan juga harus ada adjustment harga lagi,” ungkapnya.
Pamudji memperkirakan sepanjang 2014, perseroan mampu menjual sebanyak 1,31 juta ton atau naik 4 persen dari volume penjualan 2013. Sementara harga jual rata-rata saat ini mencapai Rp 957.425 per ton atau naik 3 persen dari rata-rata harga pada 2013.
Naiknya estimasi volume penjualan tersebut membuat Semen Baturaja optimistis bisa mengantongi pendapatan hingga akhir 2014 Rp 1,259 triliun atau meningkat 8 persen dari perolehan 2013. Sementara laba bersih pada 2014 ditargetkan mencapai Rp 330 miliar atau menanjak 6 persen dari perolehan 2013 sebesar Rp 312 miliar.
Saat ini kapasitas produksi Semen Baturaja mencapai dua juta ton per tahun. Sementara pada 2016, perseroan menargetkan kapasitas produksi menanjak hingga 3,85 juta ton dengan bertambahnya kapasitas produksi pabrik.