Jakarta, CNN Indonesia -- Jabatan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk mulai hari ini, Kamis (11/12) kosong setelah Emirsyah Satar resmi mengundurkan diri. Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengaku sudah mendengar tiga nama yang santer dibicarakan sebagai suksesor Emirsyah, adalah Rinaldi Firmansyah, Zulkifli Zaini, dan Arif Wibowo.
Kepastian siapa Direktur Utama Garuda Indonesia pengganti Emirsyah sendiri baru akan diketahui esok Jumat (11/12), setelah perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Senior Manager Communications Garuda Indonesia Ikhsan Rosan memastikan salah satu agenda RUPS tersebut adalah untuk membahas direksi baru perseroan.
Berikut sekilas profil ketiga orang yang digadang akan menjadi Direktur Utama maskapai
flag carrier tersebut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinaldi FirmansyahMantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom. Rinaldi punya rekam jejak yang bagus selama enam tahun menahkodai Telkom (2007-2012). Penerima penghargaaan bintang jasa itu dinilai berhasil membangun infrastruktur telekomunikasi serta meningkatkan layanan telepon dan internet hingga mencakup 95 persen wilayah Indonesia selama masa kepemimpinannya.
Di bawah kepemimpinan Rinaldi, Telkom dinilai sukses melakukan transformasi portofolio bisnis di bidang SDM, infrastruktur dan budaya kerja. Selain mengantongi sederet penghargaan pribadi, pria kelahiran Tanjung Pinang, 10 Juni 1960 ini juga berhasil menempatkan Telkom di urutan 675 daftar perusahaan publik terbaik versi Majalah Forbes pada 2009.
Rinaldi juga sempat masuk dalam bursa calon Dirut Pertamina, sebelum tersingkir oleh Dwi Soetjipto.
Zulkifli ZainiMantan bankir yang kini menjabat sebagai Komisaris PT PLN (Persero). Namanya mencuat kepermukaan pada 2010 setelah ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggantikan Agus D. W. Martowardojo yang naik jabatan sebagai Menteri Keuangan. Kala itu Zulkifli merupakan orang terkaya dibandingkan Direksi BUMN lain versi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak banyak prestasi yang bisa ditorehkan pria kelahiran Palembang, 22 Oktober 1956 itu selama tiga tahun memimpin bank pelat merah mulai 2010-2013. Namun sebelumnya, Zulkifli punya andil besar dalam membantu Agus Martowardojo membawa Bank Mandiri menjadi bank terbesar di Indonesia dengan pelayanan terbaik. Dia juga pernah dinobatkan oleh Mantan Menteri BUM Dahlan Iskal sebagai salah satu "Pendekar Anti-Korupsi" di lingkungan BUMN.
Arif WibowoPegawai karir di Garuda yang sejak 2012 menempati posisi CEO PT Citilink Indonesia. Arif tergolong sukses mengembangkan model bisnis penerbangan berbiaya murah alias
low cost carrier (LCC) dan berhasil membesarkan anak usaha Garuda itu menjadi perusahaan yang menguntungkan.
Ketika awal dibentuk, Citilink hanya mempunyai 9 pesawat, yang lima di antaranya merupakan hibah dari induk perusahaan. Seiring dengan meningkatnya bisnis perseroan, jumlah pesawat Citilink kini bertambah menjadi 28 pesawat.
Pada kuartal III 2014, Citilink berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 3,8 juta atau setara Rp 45,98 miliar. Perolehan laba tersebut lebih baik dibandingkan rugi bersih yang dialami pada periode yang sama di 2013 sebesar US$ 5,6 juta atau Rp 67,76 miliar. Namun, laba yang diperoleh Citilink tersebut jelas tidak bisa menutupi kerugian yang dialami induk usahanya sampai kuartal III 2014. Garuda tercatat membukukan rugi bersih sebesar US$ 219,54 juta atau sekitar Rp 2,65 triliun.