Jakarta, CNN Indonesia -- PT Freeport Indonesia mulai memberi kepastian mengenai lokasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga katoda berkapasitas 2 juta ton sesuai permintaan pemerintah. Rencananya, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan membangun smelter dengan menggunakan lahan milik PT Petrokimia Gresik, di Jawa Timur.
Presiden Direktur Freeport Indonesia
Maroef Sjamsuddin mengaku telah selesai melakukan negosiasi dengan Badan Usaha Milik Negara itu pada Rabu (21/1) malam.
"Siang ini rencananya kami teken nota kesepahaman kerjasama dengan Petrokimia Gresik," kata Maroef di Jakarta, Kamis (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan lokasi smelter tembaga Freeport yang baru akan berada di sebelah smelter milik PT Smelting. Freeport juga diketahui memiliki saham sebesar 25 persen pada smelter tersebut.
"Luas lahan akan mencapai 60 hektare. Disana juga sudah tersedia pelabuhan laut dalam untuk bersandar kapal pengangkut konsentrat," terangnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menegaskan bakal menyetop kegiatan ekspor konsentrat Freeport jika manajemen tidak menyelesaikan nota kesepahaman (
Memorandum of Understanding) berikut melaporkan kemajuan pembangunan smelter pada 24 Januari mendatang.
Pagi tadi, sejumlah pegawai Freeport diketahui menyambangi kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral guna menyelesaikan persyaratan perpanjangan rekomendasi ekspor. Sampai berita ini diturunkan, Direktur Jenderal Minerba R. Sukhyar masih menggelar rapat terkait surat rekomendasi ekspor tersebut.
(gen)