Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempelajari kesiapan PT Pertamina (persero) di dalam pengelolaan Blok Mahakam yang terletak di Kutai, Kalimantan Timur. Hal ini menyusul dari telah diterimanya proposal kesiapan pengelolaan Blok Mahakam dari Pertamina oleh Menteri ESDM Sudirman Said pada Senin (2/3).
"Prosesnya akan seperti apa, nanti kami pelajari dan semoga Maret bisa segera diputuskan," kata Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Jumat (6/3).
Widyawan menerangkan, adanya kajian mengenai proposal Pertamina tak lepas dari kian dekatnya batas akhir kontrak Total E&P Indonesie yang habis pada 2017 mendatang. Sebagai tindak lanjut, pemerintah mengisyaratkan akan memberi keleluasaan kepada Pertamina untuk menguasai pengelolaan blok gas yang memiliki cadangan mencapai 4 triliun cubic feet (TCF) tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Widyawan ini seakan menjawab sejumlah rumor yang menyatakan akan terdapat masa transisi selama 5 tahun dari mekanisme perpindahan pengelolaan dari Total ke Pertamina. "Tidak ada aturan soal masa transisi. Pertamina juga
nggak harus berkolaborasi dengan Total," ungkapnya.
Di kesempatan berbeda, Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam berharap pemerintah segera memutuskan kelanjutan blok Mahakam dan memberi jajarannya hak penuh atas pengelolaan. Meski begitu, dirinya akan mengembalikan semua putusan kepada pemerintah.
"Untuk Mahakam proposal sudah kami kirim ke pemerintah minggu lalu. Saat ini kami belum mereima surat keputusan terkait Mahakam," katanya.
(ags)