Kenaikan Harga BBM dan Transportasi Picu Inflasi Maret 0,17%

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 11:56 WIB
Pada Maret 2015 terjadi inflasi 0,17 persen (month to month) atau 6,38 persen (year on year). Secara kumulatif masih deflasi 0,44 persen pada kuartal I 2015.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo (kanan) memparkan kinerja ekspor-impor dan neraca perdagangan bulan Februari di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/3). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Stastistik (BPS) mengumumkan inflasi Maret 2015 sebesar 0,17 persen dibandingkan realisasi bulan sebelumnya (month to month) atau tumbuh 6,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year). Kendati demikian, secara kumulatif masih terjadi deflasi selama kuartal I 2015  sebesar 0,44 persen.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan dari 82 kota yang disurvei, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota lainnya terjadi deflasi.

"Kami menduga pengendalian harga sudah menyebar ke daerah, karena banyak daerah di luar Jawa yang deflasi," jelas Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (1/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Suryamin, Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,84 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang dan Cilacap masing-masing 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,97 persen dan terendah di Medan, Padangsidimpuan, dan Tarakan masing-masing 0,01 persen.

Suryamin menerangkan pemicu inflasi Maret antara lain karena kenaikan sejumlah harga sejumlah kelompok pengeluiaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,77 persen; kelompok kesehatan 0,64 persen; serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,61 persen.

"Bensin pertamax terjadi kenaikan dan yang ada juga kenaikan tarif angkutan kereta api dan komoditi jasa keuangan," kata Suryamin.

Inflasi juga terjadi pada kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,10 persen.

Sebaliknya, kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok bahan makanan deflasi 0,73 persen dan kelompok sandang deflasi 0,08 persen.

Komponen inti pada Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, sedangkan inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2015 sebesar 1,25 persen. Secara tahunan, tingkat inflasi komponen inti sebesar 5,04 persen pada Maret 2015 terhadap Maret 2014. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER