Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memanfaatkan ajang Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang saat ini tengah digelar di Jakarta untuk bertukar pikiran dengan perwakilan negara tetangga. Disepakati ada
hotline dan
crisis center untuk saling melaporkan apabila diketahui ada pencurian ikan.
“Kita tadi sudah ketemu dengan (perwakilan pemerintah) Vietnam, (pertemuan dengan perwakilan pemerintah) Filipina juga sudah,” kata Susi di kantornya, di Jakarta, Selasa (21/4).
”Kami membuka
hotline dan bahwa orang-orang yang jual beli izin-izin (penangkapan ikan ilegal) itu adalah makelar makelar dan mafia-mafia yang semestinya mereka (pemerintah Vietnam dan Filipina) tidak usah
ladenin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Susi, Vietnam dan Filipina akan mengikuti jejak Indonesia dalam memperketat pengawasan terkait pencurian ikan. Pemerintah Vietnam, lanjut Susi, akan menjatuhkan sanksi yang lebih keras bagi pelaku yang melanggar ketentuan.
“Jadi mereka (pelaku pencurian ikan) yang masuk negara kita saja akan dikenakan sanksi denda di sana (Vietnam). Seperti itu kira-kira mau menegakkan kepatuhan daripada nelayan-nelayan itu supaya tidak masuk ke wilayah teritorial (Indonesia),” kata Susi.
Sementara itu, pemerintah Filipina, lanjut Susi, akan memperketat pengawasan terkait izin. Dengan demikian, kapal-kapal yang menangkap ikan akan dipastikan memiliki izin yang berlaku.
(ded/ded)