Cabut SIUP Dwikarya, Susi Cari Investor Baru untuk Merauke

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2015 13:39 WIB
PT Dwikarya Reksa Abadi selama ini diketahui cukup memberikan kontribusi terhadap masyarakat Wanam, Merauke, Papua.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pada Forum CNN di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mencabut Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) PT Dwikarya Reksa Abadi yang selama ini cukup memberikan kontribusi terhadap masyarakat Wanam, Merauke, Papua. Pemerintah pun berupaya untuk mencari investor lain guna menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.

Pasalnya setelah izin Dwikarya dicabut oleh KKP, maka praktis perusahaan tersebut tidak lagi bisa beroperasi menjalankan fungsinya sebagai perusahaan penangkapan, pengolahan, dan pengekspor ikan.

Menteri Keluatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk meminimalisir dampak negatif tersebut. Ia menyatakan telah mengupayakan agar perusahaan pelat merah, PT Perum Perindo bisa menggantikan peran Dwikarya di Wanam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja dampak sosial akan terjadi. Kita akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat, Kementerian Sosial dan tentu saja kita akan kirimkan investor kesana," kata Susi di Jakarta, Senin (22/6).

Perum Perindo sendiri nantinya akan ditugaskan untuk membeli ikan hasil tangkapan nelayan di Merauke. Namun ditegaskan, Perindo tidak akan membeli ikan hasil tangkapan Dwikarya. Para mantan pekerja dan anak buah kapal (ABK) Dwikarya sendiri juga dijanjikan memperoleh pekerjaan dari Perindo.

"Kalau persoalan sosial tentu kita tidak akan membiarkan rakyatnya untuk susah hidup itu kewajiban kita. Kita sudah siapkan dan bicarakan beberapa program. KKP sendiri menganggarkan Rp 100 miliar untuk kabupaten Merauke guna membuat penanganan yang terintegrasi," ujarnya.

Harapan Pemda Merauke

Dengan masuknya Perindo, Bupati Kabupaten Merauke Romanus Mbaraka mengungkapkan kelegaannya. Ia berharap Perindo bisa menggantikan kontribusi Dwikarya yang setiap tahunnya menyumbang pendapatan daerah Merauke, meski hanya senilai Rp 1 miliar per tahun.

"Kami akan upayakan penguatan di sektor perikanan, Perindo diharapkan bisa menjadi penadah ikan yang ditangkap para nelayan kami," ujar Romanus saat dihubungi CNN Indonesia.

Selain itu, Romanus berharap, Perindo mampu memperbaiki kestabilan harga ikan yang selama ini dinilai banyak dimainkan oleh Dwikarya.

"Untuk kakap misalnya, Pemda jual hasil tangkapan nelayan kecil dengan harga Rp 6.000, tapi oleh Dwikarya dijual hanya Rp 3.000, jadi ada persaingan yang tidak mensejahterakan nelayan," katanya. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER