Gandeng Interpol, Menteri Susi Ngotot Berburu Kapal Hai Fa

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2015 14:15 WIB
Dengan bantuan Interpol diharapkan pemerintah dapat menemukan informasi baru dari negara lain yang pernah melakukan proses hukum terhadap Hai Fa.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti (kiri) didampingi Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing Mas Achmad Santosa. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta bantuan polisi internasional (Interpol) untuk menyelidiki pelanggaran yang dilakukan kapal MV Hai Fa. Pasalnya, posisi Hai Fa sendiri saat ini sudah keluar dari tertorial wilayah perairan Indonesia dan kembali ke negara asalnya yakni Tiongkok.

"Hai Fa itu kita dibantu Interpol karena mereka sudah keluar dari wilayah teritorial. Tanpa bantuan Interpol susah, dan IUU Fishing itu sudah jadi global crime activity. Bukan crime regional saja, tapi transnational crime. Interpol pun sangat welcome," ungkap Susi di kantornya, Jakarta, Senin (22/6).

Ketua Satgas Anti Illegal Fishing Mas Achmad Santosa menegaskan penyelidikan dan proses hukum Hai Fa tidak berhenti, ia mengatakan saat ini sedang berlangsung penyidikan dengan bukti-bukti baru,

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ota, sapaan akrabnya, sejak 1998 lalu Hai Fa telah empat kali berganti nama serta dua kali berganti bendera saat melancarkan operasinya dalam penangkapan ikan. Hai Fa diketahui juga mengangkut dan mengedarkan hiu martil tanpa surat laporan.

"Lalu juga mematikan AIS (Automatic Identification System), AIS kembali terdeteksi pada 14 Juni 2015 sampai sekarang dan berlayar ke Tiongkok tanpa SPB (Surat Persetujuan Berlayar)," katanya.

Dengan bantuan Interpol diharapkan pemerintah dapat menemukan informasi baru dari negara lain yang pernah melakukan proses hukum terhadap Hai Fa, dengan nama ataupun bendera berbeda.

"Jadi memang kerjasama ini mutlak dilakukan," katanya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER