Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk mencetak laba bersih sebesar US$ 29,29 juta sepanjang paruh pertama 2015. Capaian tersebut memperbaiki kinerja buruk perseroan pada periode sama tahun lalu yang merugi US$ 201,3 juta.
"Untuk first half kami sukses membukukan
net profit sebesar US$ 29,29 juta," tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (29/7).
Arif mengungkapkan capaian laba tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 4,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu dari US$ 1,75 miliar menjadi US$ 1,84 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi beban usaha (
operating expenses) selama semester I tahun ini tercatat US$ 1,79 miliar atau turun 11,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 1,97 miliar.
Beban bahan bakar (
fuel) yang berkontribusi sebesar 30,3 persen dari total biaya operasional pada paruh pertama tahun ini turun 29,8 persen menjadi US$ 532,2 juta dari US$ 759,2 juta pada periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya menurut Arif adalah turunnya arga avtur sekitar 37,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, lanjut Arif, turunnya beban operasional tersebut tidak terlepas dari upaya efisiensi berkelanjutan yang dilakukan Garuda.
"Tahun ini target efisiensi di luar fuel adalah US$ 198 juta hingga saat ini sudah mencapai 44 persen dari target efisiensi," kata Arif.
Dari sisi aset, sampai semester I 2015 Garuda memiliki total aset sebanyak US$3,2 miliar. Sedangkan total utang pada periode yang sama tercatat US$ 2,32 miliar.
Jumlah Penumpang NaikArif mengungkapkan sepanjang semester pertama tahun ini, grup Garuda berhasil mengangkut sebanyak 15,9 juta penumpang atau naik 19,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Maskapai Garuda berhasil mengangkut 11,55 juta penumpang atau naik 15,3 persen dari periode yang sama tahun lalu. Terdiri dari 9,43 juta penumpang domestik dan 2,12 juta penumpang internasional.
Sementara jumlah penumpang yang diangkut maskapai penerbangan berbiaya murah (
low cost carrier/LCC) anak usaha Garuda yaitu PT Citilink Indonesia naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 3,3 juta penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang itu meningkatkan
market share pasar domestik grup Garuda dari 37 persen pada paruh pertama tahun lalu menjadi 44 persen pada semester I tahun ini.
Sedangkan,
market share Garuda di pasar internasional menjadi 28 persen dari 21 persen pada paruh pertama tahun lalu.