AP II Lanjutkan Pembersihan Bangkai Pesawat di Bandara Halim

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 09:52 WIB
AP II akan menyingkirkan sembilan pesawat yang dibiarkan mangkrak pemiliknya di Bandara Halim Perdanakusuma sejak lebih dari tiga tahun lalu.
General Manager Bandara Halim Perdanakusuma PT Angkasa Pura II (Persero) Iwan Krishadianto. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati).
Jakarta, CNN Indonesia -- Usai menyingkirkan sembilan bangkai pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada pertengahan tahun ini, aksi bersih-bersih PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II berlanjut di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Iwan Krishadianto, General Manager AP II Bandara Halim Perdanakusuma mencatat setidaknya ada sepuluh unit pesawat yang sudah lama tidak dioperasikan dan dibiarkan mangkrak oleh maskapai pemiliknya dibandara yang dikelolanya.

Sepuluh pesawat tersebut terdiri dari tiga unit milik Riau Airlines, dua unit milik Air Malio, dan masing-masing satu unit milik Sky Aviation, Indonesia Air Transport, Gatari Air, Enggang Air, dan Premi Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebenarnya masih banyak yang kecil-kecil milik flying school, tapi saya tidak ingat jumlahnya. Semua sudah kami berikan surat kedua untuk mengambil pesawat miliknya dan menyelesaikan biaya administrasi ke kami bulan lalu” ujar Iwan di kantornya, pekan lalu.

Jika sampai akhir September ini AP II tidak juga menerima respons dari perusahaan-perusahaan pemilik pesawat, maka Iwan mengaku akan mengirimkan surat peringatan yang ketigakalinya.

“Kalau sampai surat ketiga tidak ada berita juga dari mereka, kami harus membuat pengumuman resmi di surat kabar bahwa kami terpaksa akan melakukan scrapping pesawat tersebut,” katanya.

Satu-satunya maskapai yang dengan terbuka mendiskusikan penyingkiran pesawat-pesawat tersebut dari wilayah udara Halim Perdanakusuma menurutnya adalah Riau Airlines. Manajemen AP II menurut Iwan sudah bertemu dengan manajemen Riau Airlines guna membahas opsi terbaik dari rencana penyingkiran pesawat tersebut.

“Tinggal tunggu saja aksi mereka seperti apa. Sementara ini sudah banyak orang yang berminat mengambil pesawat-pesawat tersebut utuh untuk keperluan komersil. Ada yang mau menjadikannya restoran, macam-macam,” kata Iwan.

Namun mengingat AP II bukanlah pemilik dari seluruh pesawat tersebut, Iwan memastikan perusahaannya tidak bisa menjualnya begitu saja kepada pihak lain. Meskipun keberadaan pesawat-pesawat bangkai tersebut sudah lebih dari tiga tahun memberi pemandangan yang kurang sedap di Halim Perdanakusuma.

“Lokasinya itu di Selatan landasan pacu, sudah lebih dari tiga tahun disitu. Kami melihat secara estetika bandara tidak baik, jadi harus dibenahi, disingkirkan,” kata Iwan.

Sebelumnya AP II telah menyingkirkan sembilan bangkai pesawat dari sisi udara Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yaitu:

1. PK-HNK FJF milik Gatari
2. PK-IJK B 737-200 milik Bouroq
3. PK-IJH B 737-200 milik Bouroq
4. PK-IHH HS 748 milik Bali Air
5. PK-IHT HS 748 milik Bali Air
6. PK-MGH F 28 milik Merpati
7. PK-MGM F 28 milik Merpati
8. PK-KAP MD 820 milik Kartika Airlines dan
9. PK-KAD B 737-200 yang juga milik Kartika Airlines.

Sekretaris Perusahaan AP II Eko Diantoro menjelaskan perusahaannya sudah mengumumkan ke publik atas rencana untuk menyingkirkan sembilan pesawat tersebut pada 27 April 2015 lalu. Bahkan, AP II juga telah menghubungi para kurator dari maskapai yang telah dinyatakan pailit oleh pengadilan atau yang badan hukumnya tidak aktif tersebut.

Eko menjelaskan keputusan untuk menyingkirkan pesawat-pesawat mangkrak tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas apron dan mendukung kelancaran operasional bandara, serta membenahi estetika Soekarno-Hatta. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER