Rupiah Menguat, Menteri Darmin Yakin Paket Ekonomi Direspons

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 19:39 WIB
Meski rupiah menguat, Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta tetap waspada sebab perekonomian global masih belum membaik.
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Dok. Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal minggu ini merupakan suatu perkembangan positif. Selain bisa membantu pelaku usaha mengambil keputusan bisnis, penguatan rupiah diharapkan bisa membuat paket kebijakan yang telah diumumkan oleh pemerintah direspons lebih baik oleh pelaku usaha.

“Kecenderungan membeli dolar dan juga spekulasi yang terjadi pada beberapa minggu, mungkin 4-6 minggu terakhir, kelihatannya ya sudah mulai berhenti. Itu membuka kesempatan rupiah menguat dan selanjutnya juga akan lebih membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk mengambil keputusan mengenai bisnisnya. Jadi apa yang kita lakukan melalui paket kebijakan/deregulasi itu mestinya akan direspons lebih bagus untuk menjadi insentif memulai, mengaktifkan bisnisnya,” kata Darmin ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian di Jakarta, Jumat (10/9).

Sebelumnya, Darmin mengaku sempat was-was karena kurs rupiah kemarin tercatat masih di level Rp13.809 per dolar AS (acuan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/ JISDOR). Hari ini, di pasar valuta asing, kurs rupiah menguat sebesar 475 poin (3,43 persen) ke Rp13.411 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.281 - Rp13.774 per dolar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ya kemarin itu saya agak was-was juga melihat agak berhenti dia (rupiah) di Rp13.800 per dolar AS kemarin. Saya mulai khawatir kemarin pasar ragu-ragu karena APBN 2016 ini bilang (asumsi kurs rupiah) Rp13.900 per dolar AS kan?” katanya

Kendati demikian, lanjut Darmin, perekonomian Indonesia masih perlu waspada. Pasalnya, meskipun nilai tukar rupiah menguat, kondisi perekonomian global dan domestik masih belum membaik.

“Memang kita masih harus terus waspada, siapa bilang enggak waspada. Artinya tidak berarti dengan begini (penguatan rupiah terhadap dolar) semua bisa selesai. Ekonomi di dunia pun belum selesai persoalannya, apalagi ekonomi kita,” tutur Mantan Gubernur BI ini.

Lebih lanjut, Darmin menyatakan telah meminta Bank Indonesia untuk menghitung kembali nilai fundamental mata uang rupiah. Menurutnya, BI perlu menghitung lebih dalam. “Sebetulnya saya sedang usulkan juga ke teman-teman di BI (untuk) menghitung sebetulnya fundamental rupiah, berapa rupiah sih per dolar. Perlu ada hitungan yang lebih dalam,” ujarnya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER