Jakarta, CNN Indonesia -- PT Citilink Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang melayani penerbangan
low cost carrier (LCC) masih menanti keputusan pemegang saham terkait rencana penawaran umum saham perdana (
initial public offering/IPO) di papan pengembangan (
second board).
“Kami masih menunggu dari pemegang saham, kalau pemegang saham menyetujui, kami IPO. Kalau tidak, ya kami tunggu waktu yang tepat,” kata Presiden Direktur Citilink Albert Burhan di Jakarta, Selasa (5/1).
Albert menyatakan kesiapan Citilink untuk segera melakukan IPO apabila pemegang saham berkehendak. Kendati demikian, menurut Albert, kemungkinan IPO Citilink tidak dilakukan tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya kira untuk 2016 mungkin tidak (IPO), tapi kami kembalikan ke pemegang saham,” ujar Albert.
Wacana Citilink melantai di bursa telah bergulir sejak 2012 lalu, pasca manajemen Garuda Indonesia selaku induk usaha menyelesaikan proses
spinoff Citilink yang sebelumnya merupakan unit bisnis perusahaan. Elisa Lumbantoruan, Direktur Keuangan Garuda Indonesia ketika itu menyatakan Citilink diupayakan bisa IPO pada 2014 dengan tujuan bisa memperkuat struktur permodalan setelah lepas dari Garuda.
Wacana IPO Citilink kembali mengemuka tahun lalu ketika Chief Commercial Officer Citilink Hans Nugroho mengungkapkan manajemen perusahaan tengah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk bisa melepas sebagian sahamnya ke publik.
"Kami masih dalam tahap awal melakukan valuasi menuju ke IPO itu. Jadi belum ketahuan berapa besar saham yang akan dilepas ke publik dan berapa target perolehan dananya. Tetapi kami akan melakukannya di
second board," ujar Hans di kantornya pertengahan tahun lalu.
Namun, aksi korporasi tersebut terus tertunda dalam dua tahun terakhir dengan alasan situasi pasar modal yang tidak kondusif.
Sepanjang 2015, kinerja Citilink telah menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penumpang Citilink pada 2015 diperkirakan naik 26 persen menjadi sekitar 9,74 juta orang.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sepanjang Januari-September 2015, Citilink telah berhasil mencetak laba sebesar US$5,9 juta, lebih baik dibandingkan capaian periode yang sama tahun 2014 yang merugi US$12,1 juta. Adapun pendapatan perusahaan pada periode yang sama tercatat sebesar US$351,7 juta atau naik 22 persen dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya U$287,8 juta.