Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memasang target laba bersih 2016 senilai Rp750 miliar, atau naik 48,60 persen dari target 2015 yang dipatok di angka Rp504,7 miliar.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata menyatakan, penaikan target ini ditetapkan seiring dengan rencana peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah di 2016.
Bahkan menyambut peluang tersebut perseroan sesumbar dan mencanangkan target perolehan kontrak baru tahun ini pada angka Rp25,1 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1 persen, EPC 6,9 persen, properti 8,6 persen dan manufaktur precast sebesar 9,4 persen,” jelas Syahgolang dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (8/1).
Perihal sumber pendanaan, jelas Ki Syahgolang sedianya pengerjaan kontrak-kontrak baru ADHI akan terdiri dari APBN sebesar 27,9 persen, APBD 9,3 persen, BUMN atau BUMD 25,7 persen dan proyek swasta serta lainnya mencapai 37,1 persen.
Sedangkan dari tipe pekerjaan, perseroan menargetkan angka kontrak baru akan berasal dari pekerjaan gedung 45,3 persen, jalan dan jembatan 21,3 persen, dermaga 4,9 persen, dan infrastruktur lainnya 28,5 persen."
"Kalau pendapatan usaha di tahun ini direncanakan mencapai Rp20,0 triliun dari lini bisnis konstruksi sebesar 57,5 persen, EPC 5,8 persen, properti 8,4 persen, dan precast 6,7 persen serta dari kontribusi proyek LRT sebesar 21,6 persen.
Sementara untuk laba bersih di 2016, ditargetkan tercapai Rp750,0 miliar dengan kontribusi dari masing-masing anak perusahaan yakni PT Adhi Persada Properti (APP) sebesar 35,8 persen, PT Adhi Persada Gedung (APG) 12,4 persen, dan PT Adhi Persada Beton (APB) 10,9 persen.
Di mana anggaran belanja modal atau
capital expenditure (capex) perseroan di 2016 direncanakan sendiri bakal mencapai Rp1,1 triliun yang terdiri atas investasi aset tetap sebesar Rp404,5 miliar.
"Di dalamnya termasuk termasuk investasi aset tetap untuk bisnis hotel sebesar Rp280,0 miliar, dan penyertaan pada berbagai proyek investasi sebesar Rp750,0 miliar," cetus Syahgalong.
Seperti diketahui, dari kinerja terakhir, Adhi Karya membukukan laba bersih senilai Rp137,35 miliar dalam sembilan bulan pertama 2015 atau naik 35,64 persen dibandingkan dengan Rp101,02 miliar pada periode yang sama 2014.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ADHI itu mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp5,41 triliun pada sembilan bulan pertama 2015 atau meningkat 4,33 persen dibandingkan dengan Rp5,19 triliun pada periode yang sama 2014.
Pendapatan usaha tersebut paling banyak berasal dari pendapatan jasa konstruksi senilai Rp4,4 triliun pada Januari-September 2015, atau meningkat dibandingkan dengan Rp3,95 triliun pada periode yang sama 2014. Selain itu, pendapatan lainnya berasal dari EPC (
engineering,
procurement and construction) senilai Rp514,03 miliar, diikuti properti atau real estat senilai Rp448,3 miliar serta investasi infrastruktur Rp50,27 miliar.