Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kimia Farma Tbk melansir telah menandatangani akta pendirian perusahaan patungan bernama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP) dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan yakni PT Sungwung Phamakopia Indonesia.
Mengutip pernyataan manajemen dalam keterbukaan informasi Selasa (26/1), perusahaan farmasi pelat merah bertiker KAEF itu diektahui telah menggelontorkan dana sekitar Rp20,62 miliar demi mengempit saham KFSP sebanyak 75 persen.
Sementara sisanya sebanyak 25 persen, digenggam Sungwung karena perusahaan tersebut hanya menyetorkan modal sekitar Rp6,87 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kerjasama ini, kedua perusahaan tersebut bersepakat bahwa pendirian KFSP ditujukan demi menjamin ketersedian bahan baku obat
active pharmaceutical ingridient dan
high functional chemical.
Di mana upaya itu akan direalisasikan melalui pembangunan pabrik obat dalam waktu dekat.
"Produk yang akan dihasilkan oleh entitas anak perseroan ini akan memberikan efisiensi atas biaya bahan baku yang pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan biaya pengadaan," tulis Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman.
Seperti diketahui, dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku obat Kimia Farma dan Sungwung Phamakopia berencana membangun pabrik di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
Proyek yang diprediksi menelan biaya investasi hingga Rp110 miliar itu, Rusdi bilang dapat menekan biaya impor bahan baku obat hingga 50 persen.
Jika dibangun tahun ini, Ia pun optimistis pada 2017 mendatang pabrik bahan baku obat bisa berproduksi.