MEA Digelar, BTN Hanya Incar Laba Tumbuh 40 Persen

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 08 Feb 2016 17:04 WIB
Direktur Utama BTN Maryono menyatakan adanya gelaran Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat persaingan pada tahun ini bakal lebih ketat.
Pengunjung melihat stand BTN dalam pameran Keuangan Rakyat, Jakarta, Minggu, 21 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Adanya gelaran Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memasang target pertumbuhan laba bersih 2016 sebesar maksimal 40 persen, tidak setinggi capaian perseroan pada 2015 yang tercatat tumbuh hingga 62 persen.

Sepanjang tahun lalu, BTN berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp1,85 triliun atau melonjak 62 persen dibandingkan perolehan 2014 yang sebesar Rp1,146 triliun. Namun, tahun ini perseroan hanya optimistis bisa mencetak pertumbuhan laba bersih bisa tumbuh sekitar 30-40 persen.

“Tahun ini kami memang menurunkan target pertumbuhan jadi 30-40 persen untuk laba bersih. Kenapa lebih kecil? Karena persaingan tahun ini sangat ketat, apalagi MEA sudah berjalan. Makanya target pertumbuhan laba kita tidak terlalu besar dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Utama BTN Maryono, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mempertahankan kinerja, Maryono mengaku perseroan tengah menggelar rapat kerja BTN se-Indonesia. Raker ini sejatinya membahas mengenai rencana dan target pada tahun 2016. Menurutnya, Raker BTN se-Indonesia ini merupakan momentum bagi perseroan untuk menargetkan kinerja tahun 2016.

“Raker ini menjadi momentum meningkatkan kinerja. Kinerja 2015 sudah bagus, 2016 harus lebih bagus lagi. Ini menjadi momentum bagi karyawan dan karyawati untuk bekerja sesuai dengan target yang kita inginkan,” jelasnya.

Maryono menyatakan Salah satu target yang ingin dicapai BTN tahun ini adalah pembiayaan perumahan baik subsidi maupun non-subsidi sebesar 600.000-700.000 unit. Maryono mengatakan, target tersebut masuk dalam program pembiayaan sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.

"Pada tahun 2015, Bank BTN telah mengkontribusi sebanyak 474.099 unit dalam program satu juta rumah ini. Tahun 2016, kami menargetkan bisa 600.000-700.000 unit," katanya.

Ia optimistis target tersebut akan tercapai, karena seiring banyaknya pengembang yang membangun rumah pada tahun 2015 akan selesai pada tahun ini. Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kerja sama dengan pengembang baik dari REI maupun Apersi.

“Tahun 2016 akan kita perluas dengan pengembang yang ada di BPJS Ketenagakerjaan dan BUMN Karya," ungkap Maryono.

Selain itu, lanjut dia, promo bunga murah juga diyakini bisa mendongkrak pembiayaan rumah tahun ini. Rencananya perseroan akan menggelar BTN Properti Expo 2016 pada 13 Februari mendatang dengan penawaran bunga KPR spesial 6,6 persen fix selama satu tahun.

Hingga 31 Desember 2015, BTN membukukan pertumbuhan kredit sebesar Rp138,95 triliun. Dari jumlah tersebut porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 89,9 persen atau sebesar Rp124,92 triliun.

Sementara sisanya yang sebesar 10,10 persen atau sebesar Rp14,02 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non-perumahan. Untuk segmen KPR subsidi, perseroan masih menguasai pangsa pasar 98 persen dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014.

Pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan yang mencapai Rp128 triliun pada tahun 2015. Nilai tersebut tumbuh 19,97 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp106,7 triliun. Sedangkan tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berhasil ditekan menjadi 3,42 persen (gross) turun dari periode yang sama sebesar 4,01 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER