Menko Darmin Janjikan Bunga Kredit Korporasi Hanya 9 Persen

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2016 14:33 WIB
Rendahnya bunga pinjaman dinilai Menko Perekonomian Darmin Nasution mampu mendorong produktivitas dan ekspansi perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Rendahnya bunga pinjaman dinilai Menko Perekonomian Darmin Nasution mampu mendorong produktivitas dan ekspansi perusahaan-perusahaan di Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akan meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) menekan suku bunga kredit korporasi secara bertahap sampai akhir tahun ini.

Darmin yakin jika perusahaan-perusahaan di Indonesia hanya diwajibkan membayar bunga 9 persen dari utang yang diperolehnya, maka hal tersebut mampu mendorong produktivitas dan ekspansi perusahaan. Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih kencang melaju.

“Kalau pemerintah sudah berani membuat Kredit Usaha Rakyat (KUR) 9 persen, kami juga ingin mendorong tingkat bunga perbankan turun. Kami akan mulai dengan corporate rate-nya 9 persen,” ujar Darmin di kantornya, Selasa (23/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur BI mengakui, tidak mudah bagi perbankan nasional untuk menurunkan suku bunga kredit secara drastis. Oleh karena itu, ia meminta hal tersebut bisa dilakukan bertahap sampai penghujung 2016.

Darmin menyebut berbagai langkah tengah digodok untuk menurunkan suku bunga dalam negeri. Dimulai dengan menggodok aturan pembatasan suku bunga deposito bagi perusahaan pelat merah dan pemerintah daerah hingga insentif bagi perbankan yang mampu mencapai target margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tertentu.

“Tingkat bunga harus lebih rendah supaya bisa merealisasikan investasi dan kemudian kita bisa mencapai pertumbuhan yang lebih baik walaupun ekonomi dunia melambat,” tutur Darmin.

Topang Investasi

Ia mencatat, sejak tahun lalu pemerintah telah menerbitkan sepuluh paket kebijakan ekonomi terkait deregulasi dan debirokratisasi. Terakhir, pada minggu kedua bulan ini pemerintah merevisi aturan Daftar Negatif Investasi (DNI).

Menurut Darmin, pertumbuhan investasi dan perekonomian nasional akan makin meningkat jika suku bunga pinjaman turun. Tahun lalu, realisasi penanaman modal menembus angka Rp540 triliun, atau lebih tinggi 4 persen dibanding target Rp519,5 triliun.

“Yang namanya pertumbuhan investasi itu akan naik kalau tingkat bunga turun. Itu rumusnya sederhana. Oleh karena itu, kalau kita bisa mendorong tungkat bunga turun maka investasi akan naik,” ujar Darmin. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER